suarakuningan.com - Ada berbagai macam cara bagi setiap individu maupun kelompok dalam mengekspresikan minat, bakat maupun hobi guna menyampaikan sesuatu dengan sebuah kreatifitas. Semakin banyak kreativitas yang tercipta, maka semakin cepat pula pesan yang ingin disampaikan kepada individu lainnya.
Adalah Klopediakustik, sebuah grup band akustik asal Kabupaten Kuningan memilih menuangkan ide dan bakatnya kedalam lirik-lirik lagu. Berdiri pada Desember 2015 dan mengusung genre musik ‘Folk/akustik’, grup band dengan personil Anto pada Accoustic Guitar, Gina pada Vocal, dan Puja pada Lead Guitar telah membuktikan bahwa tidak ada batas untuk menyampaikan ide dan kreatifitas.
Meski relatif baru, namun Klopediakustik cukup berhasil menghadirkan single-single berkualitas dengan tema yang terjadi atau ditemui dalam kehidupan sehari-hari namun dikemas dalam balutan nan romantis.
Setelah merilis single seperti Rain & Star, Kopi Manis, dan Hungry dan telah dinyanyikan dalam setiap event off air kini Klopediakustik sedang memperkenalkan single terbaru mereka dengan judul Diskusi Tentang Alam.
Menurut Anto, lagu tersebut menceritakan tentang keindahan alam dan terinspirasi akan keindahan alam yang ada di Kuningan.
“Lagu Diskusi Tentang Alam ini sebetulnya terinspirasi dari keindahan alam yang ada di Kuningan, nggak tahu kenapa setiap kita lagi bete, jenuh, atau suntuk, kita keluar ke tempat yang pemandangannya bagus yang ada di Kuningan bikin ide-ide yang ada di dalam kepala ngalir gitu aja,” urainya.
Melalui Diskusi Tentang Alam, band yang pernah manggung di TVRI dalam acara ‘Taman Buaya Beat Club’ ini mengajak pendengarnya untuk lebih mencintai alam dan tetap melestarikannya. Bahkan lagu ini menjadi Backsound Acara Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu.
“Jadi sebetulnya alam bisa dijadikan tempat bercerita dan bisa juga bisa diajak berdiskusi. Contohnya ya itu tadi, kalau sudah dekat dengan alam, ide-ide dan kreatifitas ngalir gitu aja,” tambah Anto lagi.
Setelah lagu ‘Rain & Star’ diboyong untuk backround musik aksi live drawing Sautel Cago, seorang seniman Mural asal Prancis, Klopediakustik menyampaikan harapannya bagi musisi-musisi asal Kuningan.
Sayangnya, lagu yang sudah menembus ke mancanegara, malah "kahieuman bangkong" di tanah kelahirannya, Kabupaten Kuningan.
“Semoga di Kuningan ada semacam wadah bagi para musisi-musisi baik itu tradisional, modern, maupun kontemporer untuk bisa menunjukkan potensinya masing-masing dan bisa memperkenalkan kreatifitas musisi yang ada di Kabupaten Kuningan ke dunia luar,” tutup band yang juga pernah jadi band pembuka konser live musisi asal Kanada, Cud Eastbond di Cirebon pada 2016 silam ini. (Widhy)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.