Edisi sebelumnya : Aku Hadir dalam Rindumu (3)
Oleh: Kang Iman (Dr. Iman Subasman (@imansubasman). Konsultan Evaluasi Pendidikan Islam)
Sebagian besar manusia hidup berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik. Walaupun kebaikan dalam perpekstif yang berbeda, namun usaha manusia terus dilakukan dengan segenap upaya yang mampu ia lakukan. Dalam perjalannya usaha itu ada yang berhasil dan tidak sedikit yang mengalami kegagalan. Ada juga yang sudah meraih kesuksesan tapi kembali lagi mengalami kegagalan.
Hidup memang penuh liku-liku, penuh perjuangan. Seiring dengan liku dan perjuangannya dalam menempuh kehidupan selalu ada kebutuhan yang diperlukan. Kebutuhan menjadi prasyarat agar bisa men"drive" langkah kehidupan ini. Kebutuhan akan menjadi sebuah nilai jika dilandasi makna yang benar dan sebaliknya jika landasannya hal yang rapuh maka iapun ikut rapuh. Untuk menjadikannya sebagai langkah yang benar, maka landasan dari kebutuhan itu harus dipilih dari salah satu karakter yang mampu mengikat segenap langkah kehidupan.
Seringkali orang terjebak mencari dan memenuhi kebutuhan berupa fisik dan materi. Ada hal yang dapat menjadi landasan kebutuhan lebih dari fisik dan materi yaitu harapan. Manusia tidak boleh terlepas dari harapan, ia tidak boleh kehilangan harapan dalam kondisi apapun. Harapan adalah landasan yang mampu menumbuhkan kembali orang yang putus asa, harapan juga mampu menggelorakan orang yang tidak berdaya. Untuk itu, membangun harapan-harapan besar itu menjadi hal pokok yang harus senantiasa ditumbuh suburkan dalam nurani.
Untuk menjaga agar motivasi dan hidup yang bergelora, Allah SWT pun memberikan harapan. Harapan yang diberikannya adalah harapan yang paling agung, bertemu denganNya. Ia melarang putus harapan apapun kondisi kita bahkan seburuk apapun kita. Sebuah nasehat agung dari Rasul," Jika engkau datang membawa dosa sebanyak buih lautan, juga lebih dari itu kemudian engkau datang padaKu meminta ampunan niscaya aku akan mengampunimu ..". Allah selalu rindu dengan permohanmu dan harapanmu selalu ada padaNya, Allah rindu padamu walaupun engkau sering melalaikanNya.***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.