Catatan Akhir Pekan "Aku Hadir Dalam Rindumu" merupakan seri tulisan.
Edisi sebelumnya : Aku Hadir dalam Rindumu (5)
Oleh: Kang Iman (DR. Iman Subasman (@imansubasman). Konsultan Evaluasi Pendidikan Islam)
Edisi sebelumnya : Aku Hadir dalam Rindumu (5)
Oleh: Kang Iman (DR. Iman Subasman (@imansubasman). Konsultan Evaluasi Pendidikan Islam)
Setiap orang secara alami sibuk dengan kebutuhan dan urusannya masing-masing. Sangat beragam bagaimana cara orang menyelesaikan urusannya, memenuhi kebutuhannya juga menyelesaikan masalahnya. Ada yang cepat menyelesaikan tugas-tugasnya seakan ia tanpa lelah dan selalu mempunyai jalan untuk menyelesaikan kebutuhan dan urusannya. Namun ada pula orang yang tampak kesulitan menyelesaikan keperluan bahkan yang menjadi tugas dan kewajibannya tak mampu ia selesaikan.
Kesulitan menyelesaikan urusan yang saya maksud lebih ditekankan adalah bukan-urusan besar dan mengeluarkan banyak resiko dan biaya namun urusan-urusan kecil bahkan sangat sederhana. Seperti menjenguk tetangga yang sakit, merapihkan gudang di rumah, merapihkn tempat kerja, merapihkan arsip-arsip penting, khusus mahasiswa menyelesaikan tugas dosen atau menyelesaikan skripsinya.
Seringkali urusan itu terlewatkan dalam sisi hidup, dipandang sebelah mata bahkan seakan tak berharga namun seringkali dalam kondisi tertentu menjadi hal yang sangat merumitkan. Banyak orang yang dipusingkan dengan mencari BPKB motor, kartu keluarga yang lupa menyimpannya hanya karena teledor menyimpannya. Banyak orang yang memulai pekerjaan pagi hari berlelah-lelah hanya untuk merapihkan tempat kerjanya terlebih dahulu hanya karena tidak menyisipkan sedikit waktu di akhir kerja untuk merapihakn tempat kerja sehingga esok ia dapat langsung memulai bekerja ditempat yang bersih dan nyaman. Khusus bagi adik-adik mahasiswa kadang dalam waktu kepepet baru bisa menyisihkan waktunya menyelesaikan tugas-tugas dosennya.
Salah satu yang merumitkan keadaan sederhana adalah sikap menunda-nunda pekerjaan-pekerjaan kecil. Semakin ditunda-tunda pekerjaan kecil itu semakin menjadi rumit, bahkan semakin mengancam. Banyak mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir bukan karena mereka tidak mampu tetapi kebanyakan karena mereka menunda-nunda tugasnya. Banyak orang yang harus rela membayar denda pajaknya kendaaraan bermotornya hanya karena ia teledor menyimpan surat berharganya. Benar apa yang dikatakan orang bijak ," Banyak pekerjaan kecil yang tidak selesai bukan karena sulit dan tidak mampu mengerjakannya tetapai karena sikap menunda-nunda pekerjaan".***
Seringkali urusan itu terlewatkan dalam sisi hidup, dipandang sebelah mata bahkan seakan tak berharga namun seringkali dalam kondisi tertentu menjadi hal yang sangat merumitkan. Banyak orang yang dipusingkan dengan mencari BPKB motor, kartu keluarga yang lupa menyimpannya hanya karena teledor menyimpannya. Banyak orang yang memulai pekerjaan pagi hari berlelah-lelah hanya untuk merapihkan tempat kerjanya terlebih dahulu hanya karena tidak menyisipkan sedikit waktu di akhir kerja untuk merapihakn tempat kerja sehingga esok ia dapat langsung memulai bekerja ditempat yang bersih dan nyaman. Khusus bagi adik-adik mahasiswa kadang dalam waktu kepepet baru bisa menyisihkan waktunya menyelesaikan tugas-tugas dosennya.
Salah satu yang merumitkan keadaan sederhana adalah sikap menunda-nunda pekerjaan-pekerjaan kecil. Semakin ditunda-tunda pekerjaan kecil itu semakin menjadi rumit, bahkan semakin mengancam. Banyak mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas akhir bukan karena mereka tidak mampu tetapi kebanyakan karena mereka menunda-nunda tugasnya. Banyak orang yang harus rela membayar denda pajaknya kendaaraan bermotornya hanya karena ia teledor menyimpan surat berharganya. Benar apa yang dikatakan orang bijak ," Banyak pekerjaan kecil yang tidak selesai bukan karena sulit dan tidak mampu mengerjakannya tetapai karena sikap menunda-nunda pekerjaan".***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.