Insert: RADEN Noer Sungeb bin R. Tjakrapertala |
suarakuningan.com – Di Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin, terdapat makam yang terletak tepi sungai. Anehnya, menurut warga masyarakat, meski air pasang, bahkan sempat memporakporandak beberapa rumah di kawasan bantaran sungai, makam ini LOLOS dari luapan air.
Makam tersebut adalah makam RADEN Noer Sungeb. Siapakah beliau?
Makam tersebut adalah makam RADEN Noer Sungeb. Siapakah beliau?
RADEN Noer Sungeb, dikenal oleh masyarakat Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, adalah seorang Kyai atau tokoh agama Islam. Ia putra Nyi Mas Lani dan Tjakrapertala yang merupakan keturunan Pangeran Soetadjaja dari Cirebon Girang. Dia mempunyai saudara yakni kakaknya bernama Raden Raminah, Raden Niti Soedjatma, Raden Koestijah, Raden Djoemirah dan Raden Djaenah. Sedangkan adiknya yakni Raden Saleh dan Raden Salmijah.
Raden Noer Sungeb datang ke Desa Cipondok diperkirakan pada tahun 1920. Pada saat itu ia masih memangku jabatan sebagai Kuwu Karangsembung Cirebon. Mungkin awalnya ia sedang mencari tempat untuk istirahat disela-sela kesibukannya menjadi kuwu tersebut. Ada empat lokasi yang pernah ia jadikan tempat istirahat.
Mungkal Tumpang, Bukit Sarongge tempat singgah Raden Noer Sungeb |
Pada masa hidupnya, Raden Noer Sungeb dikenal sebagai tokoh yang berperan dalam memberikan tuntunan ajaran agama Islam di daerah itu. Bahkan dia yang pertama kali membangun Masjid di Desa Cipondok pada tahun 1938.
Sampai kini Masjid yang dibangun di pusat pemerintahan Desa Cipondok itu dikenal dengan nama Masjid Noer Sungeb dengan bentuk miniatur bangunan mirip Masjid Agung Demak. Tahun 1992 masjid tersebut dipugar namun tidak merubah bentuk dan tata letaknya melainkan hanya bangunannya saja yang diperluas sehingga menjadi bangunan masjid.(Seperti dikisahkan Kang Ilham dan Bah Uung kepada Mang Sukun)
mantap...
BalasHapussdikit koreksi bliau ksana akhir 1920an