Kang Rioanto
Dari dulu sampai sekarang yang namanya Pilkada selalu dinantikan, ajang 5 tahunan pemilihan LUBER di Indonesia. Semangatnya sudah nampak sejak 18 bulan ke hari pemilihan, dan setiap orang yang ingin jadi bakal calon saja sudah mulai kasak kusuk.
Luar biasa memang magnet Pilkada ini, orang yang sukses diluar kota pada turun demi mencalonkan diri di tiap daerahnya. Orang yang sukses didaerahnya juga tak ketinggalan untuk ikut ajang Pilkada ini.
Berbagai cara mereka yang menginginkan tampil jadi bakal calon Bupati, Walikota, Gubernur atau para Wakilnya. Mungkin banyak alasan ketika orang ingin maju ke arena Pilkada ini, dan bagai cerita Film Satria Baja Hitam merekapun berubah penampilan sampai seperti pahlawan super hero.
Dari sini saya mau istilahkan Rakyat seperti Penonton film di bioskop atau theater studio film. Kenapa saya ibaratkan "Penonton Film" ??? Bukan dalam istilah "Negatif Arti", tapi dalam "Positif Arti". Seorang "Penonton Film" akan memilih apa yang ingin ditontonnya, dan membeli karcis atau tiket bioskop sesuai dengan "Studio Theater" pilihannya. Contoh ada theater studio 1, 2, dan 3, maka seorang "Penonton Film" akan membeli tiket yang benar benar sesuai selera dan apa yang diniatkan dari rumah untuk kepuasan menonton.
Apakah ada yang menonton tak sesuai selera dan menjadi menyesal setelah menonton film nya ??? Jawabannya ada saja, kenapa ??? Ada alasan yang sederhana, 1. Berubah niat nonton setelah terpengaruh orang yang baru kenal di bioskop, yang tadinya mau nonton "Film Ekysen" menjadi nonton "Film Kartun", 2. Tak membeli tiket bioskop, artinya ada yang bayarin entah itu teman atau orang yang baru kenal sehingga terpaksa suka atau tak suka harus nonton sesuai selera yang bayarin.
Maka itulah sekelumit cerita tentang "Penonton Film" di bioskop, jika diibaratkan Rakyat atau Pemilih Pilkada dari dulu sampai sekarang adalah ibarat pepatah "Jadilah Penonton Sejati" yang tak goyah oleh bujuk rayu orang apalagi orang baru atau "Jangan Korbankan Pilihan Selera Dan Perasaan" karena dibayarin sehingga "Tak Ada Kebanggaan dan Kepuasaan Hati".
Jadilah "Pemilih Cerdas" yang berpikir untuk 5 tahun Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan ditiap daerahnya. Semoga Allah SWT tetap memberi kesadaran dan ketetapan hati untuk kebaikan semua Rakyat ditiap daerahnya, aamiin..." #NgabudayaPancasila #GaaasssPooolll #NgopiJabar #NgopiKuningan #Jooos #RakyatCerdas #RakyatMaju
Luar biasa memang magnet Pilkada ini, orang yang sukses diluar kota pada turun demi mencalonkan diri di tiap daerahnya. Orang yang sukses didaerahnya juga tak ketinggalan untuk ikut ajang Pilkada ini.
Berbagai cara mereka yang menginginkan tampil jadi bakal calon Bupati, Walikota, Gubernur atau para Wakilnya. Mungkin banyak alasan ketika orang ingin maju ke arena Pilkada ini, dan bagai cerita Film Satria Baja Hitam merekapun berubah penampilan sampai seperti pahlawan super hero.
Dari sini saya mau istilahkan Rakyat seperti Penonton film di bioskop atau theater studio film. Kenapa saya ibaratkan "Penonton Film" ??? Bukan dalam istilah "Negatif Arti", tapi dalam "Positif Arti". Seorang "Penonton Film" akan memilih apa yang ingin ditontonnya, dan membeli karcis atau tiket bioskop sesuai dengan "Studio Theater" pilihannya. Contoh ada theater studio 1, 2, dan 3, maka seorang "Penonton Film" akan membeli tiket yang benar benar sesuai selera dan apa yang diniatkan dari rumah untuk kepuasan menonton.
Apakah ada yang menonton tak sesuai selera dan menjadi menyesal setelah menonton film nya ??? Jawabannya ada saja, kenapa ??? Ada alasan yang sederhana, 1. Berubah niat nonton setelah terpengaruh orang yang baru kenal di bioskop, yang tadinya mau nonton "Film Ekysen" menjadi nonton "Film Kartun", 2. Tak membeli tiket bioskop, artinya ada yang bayarin entah itu teman atau orang yang baru kenal sehingga terpaksa suka atau tak suka harus nonton sesuai selera yang bayarin.
Maka itulah sekelumit cerita tentang "Penonton Film" di bioskop, jika diibaratkan Rakyat atau Pemilih Pilkada dari dulu sampai sekarang adalah ibarat pepatah "Jadilah Penonton Sejati" yang tak goyah oleh bujuk rayu orang apalagi orang baru atau "Jangan Korbankan Pilihan Selera Dan Perasaan" karena dibayarin sehingga "Tak Ada Kebanggaan dan Kepuasaan Hati".
Jadilah "Pemilih Cerdas" yang berpikir untuk 5 tahun Kemajuan dan Pemerataan Pembangunan ditiap daerahnya. Semoga Allah SWT tetap memberi kesadaran dan ketetapan hati untuk kebaikan semua Rakyat ditiap daerahnya, aamiin..." #NgabudayaPancasila #GaaasssPooolll #NgopiJabar #NgopiKuningan #Jooos #RakyatCerdas #RakyatMaju
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.