Komunitas “Ekspedisi Mistis”, Mengungkap Mitos di Kuningan

Suarakuningan.com-“Ekspedisi Mistis” adalah sebuah wadah perkumpulan atau komunitas yg memiliki kesamaan hobi dan minat, yaitu bertualang menginvestigasi dan mengungkap misteri-misteri dan mitos yang beredar di Kuningan.

Kalau kebanyakan orang gemar berwisata ke tempat-tempat indah yang menyegarkan mata, komunitas yang satu ini sebaliknya. Kelompok ini justru senang mengunjungi tempat-tempat seram yang mendirikan bulu roma.

Betapa tidak, objek wisata yang dipilih mereka adalah tempat-tempat yang dikenal -berdasarkan cerita dari mulut ke mulut- beraroma mistis. Yang lebih seram lagi, mereka memilih waktu tur dari pukul 10.00 hingga tengah malam. Benar-benar menguji nyali.

Komunitas yang memiliki kegiatan berwisata ke tempat-tempat seram sebenarnya bukan hal yang baru di Kuningan. Dari cerita-cerita yang berkembang di masyarakat, Kuningan memiliki cukup banyak tempat-tempat seram. Banyak para penyuka misteri mengunjungi tempat-tempat angker di Kuningan, baik dari dalam dan luar Kuningan.

“Yang penting dicatat, kami bukan komunitas pemburu hantu atau perkumpulan dukun,” ujar Sandy Firmansyah, Ketua Umum Komunitas Ekspedisi Mistis, yang bermarkas di Kuningan, Jawa Barat.

Penegasan ini perlu disampaikan Sandy, “karena sebagian orang yang tak paham akan mengira kegiatan dan misi komunitas tersebut adalah berburu hantu, hanya karena mencantumkan kata “mistis” sebagai nama komunitas.”

Padahal kegiatannya jauh berbeda, kegiatan mereka bukan sekadar menelusuri tempat mistis dari segi metafisik, tapi juga mengungkap fakta yang sebenarnya dari tempat tersebut. Terutama membuktikan kebenaran mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Belasan tempat angker di Kabupaten Kuningan telah dikunjungi tentu seijin masyarakat setempat. Bahkan masyarakat dan tokoh sebagian turut mengikuti ekspedisi ke tempat yang tadinya sangat ditakuti keangkerannya oleh masyarakat.

Kepada Mang Sukun saat ditanya “Apa yang diharapkan dari upaya pengungkapan mitos ini?”, Sandy mengungkapkan, “kami sekedar berharap, kang, kita memang mempercayai keberadaan makhluk gaib seperti jin sebagaimana tersurat di Al Quran. Kedua, masyarakat diajak lebih mendekati pengungkapan mitos agar jangan hanya terjebak dugaan-dugaan takhayul belaka, sehingga Ketiga, semakin yakin bahwa kebesaran hanyalah milik Allah, bukan mitos-mitos dan takhayul yang ditakuti. Semoga.” (Farrel/Kontributor Jejak Mitos)

Berita Umum Agustus 20, 2015