Oleh N.G*)
Penulis Tinggal Kanada (Amerika) asal Kuningan, Jawa Barat
Iris dan iris tak pernah puas
Tangan hampa ini mengenggam pisau
Suara irisan hidup bersahutan merintih
Dingin melolong dalam goa gelap
Frustrasi singgah dalam hidup kecemasan
Urat-urat syaraf menegang hampir putus
Pisau ini memanas mencari mangsa
Mengiris-ngiris jiwa yang sudah terpuruk
Hina dina tak ada yang peduli
Baiknya kuhapus saja setiap rasa cinta
Irislah cinta ini, pisauku!
Damaikan mata hatiku yang bolong terluka
Mulut tajam menghujat asa lemah
Adalah mulut pisau!
Mulut memohon ampunan dengan jujur;
Namun ada mulut terkatup rapat tidak menjawab.
Adalah mulut pisau!
Irislah mulut-mulut itu, pisauku!
Siapa yang salah ?
Pisau, mulut, atau hati?
Ujung-ujungnya watak arogan mematri.
Marah mengiris-ngiris jari telunjuk;
Karena telunjuk itu selalu menunjuk kasar.
Menusuk perasaan, mengkoyak harga diri.
Penulis Tinggal Kanada (Amerika) asal Kuningan, Jawa Barat
Tangan hampa ini mengenggam pisau
Suara irisan hidup bersahutan merintih
Dingin melolong dalam goa gelap
Frustrasi singgah dalam hidup kecemasan
Urat-urat syaraf menegang hampir putus
Pisau ini memanas mencari mangsa
Mengiris-ngiris jiwa yang sudah terpuruk
Hina dina tak ada yang peduli
Baiknya kuhapus saja setiap rasa cinta
Irislah cinta ini, pisauku!
Damaikan mata hatiku yang bolong terluka
Mulut tajam menghujat asa lemah
Adalah mulut pisau!
Mulut memohon ampunan dengan jujur;
Namun ada mulut terkatup rapat tidak menjawab.
Adalah mulut pisau!
Irislah mulut-mulut itu, pisauku!
Siapa yang salah ?
Pisau, mulut, atau hati?
Ujung-ujungnya watak arogan mematri.
Marah mengiris-ngiris jari telunjuk;
Karena telunjuk itu selalu menunjuk kasar.
Menusuk perasaan, mengkoyak harga diri.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.