Semua orang bisa berbuat salah tapi tidak bagi para pejabat temasuk anggota DPRD, karena mereka adalah para intelektual yang dalam berkehidupannya lebih mempergunakan akal ketimbang nafsu, kalaupun berbuat salah tentunya berbungkus dengan ke arifan dengan kata lain seperti Harimau berbulu domba.
Adanya isu tentang perbuatan tidak terpuji yang dilakukan oleh anggota Legislatif tersebut mendapat sorotan keras dari para demonstran yang datang ke gedung dewan dengan membawa kondom sebagai symbol perbuatan Dewan yang konon katanya pada saat setelah kejadian disekitar gedung dewan ditemukan berserakan kondom.
Dalam kesempatan itu Ketua DPRD Kuningan Rana Suparman S.Sos. melakukan pembelaan bahwa dirinya, bukan habib, bukan wali tapi walau demikian dirinya tidak sekotor apa yang disangkakan di media, tidak ada penyanyi sampai 16 orang yang ada hanya 3 orang.
Lepas dari pro kontra Tokoh Ulama yang juga pengasuh pondok pesantren Al Anwar Kadugede KH. Ohan Jauharuzzaman S. Pdi. Ketia dihubungi di sela - sela kegiatan Pekan Muharram yang diselenggarakan oleh Bagian Kesra, Selasa (13/10) di halaman Mesjid Kuningan Islamic Centre (KIC) mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan dengan bergulirnya isu tersebut, lepas dari benar tidaknya yang jelas hal itu telah menjadi konsumsi publik sehingga rangkaian berikutnya bisa saja ditambah - tambahi sehingga melahirkan fitnah.
Untuk pihaknya meminta supaya masalah tersebut segera di selesaikan dengan bentuk pertanggung jawaban moral, jangan saling mengklaim diri yang paling benar yang dibutuhkan disini adalah kejujuran sebab kalau tidak dijelaskan dengan niat yang tulus dan ikhlas masalah ini akan terus menjadi polemik. (JON'S)
Adanya isu tentang perbuatan tidak terpuji yang dilakukan oleh anggota Legislatif tersebut mendapat sorotan keras dari para demonstran yang datang ke gedung dewan dengan membawa kondom sebagai symbol perbuatan Dewan yang konon katanya pada saat setelah kejadian disekitar gedung dewan ditemukan berserakan kondom.
Dalam kesempatan itu Ketua DPRD Kuningan Rana Suparman S.Sos. melakukan pembelaan bahwa dirinya, bukan habib, bukan wali tapi walau demikian dirinya tidak sekotor apa yang disangkakan di media, tidak ada penyanyi sampai 16 orang yang ada hanya 3 orang.
Lepas dari pro kontra Tokoh Ulama yang juga pengasuh pondok pesantren Al Anwar Kadugede KH. Ohan Jauharuzzaman S. Pdi. Ketia dihubungi di sela - sela kegiatan Pekan Muharram yang diselenggarakan oleh Bagian Kesra, Selasa (13/10) di halaman Mesjid Kuningan Islamic Centre (KIC) mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan dengan bergulirnya isu tersebut, lepas dari benar tidaknya yang jelas hal itu telah menjadi konsumsi publik sehingga rangkaian berikutnya bisa saja ditambah - tambahi sehingga melahirkan fitnah.
Untuk pihaknya meminta supaya masalah tersebut segera di selesaikan dengan bentuk pertanggung jawaban moral, jangan saling mengklaim diri yang paling benar yang dibutuhkan disini adalah kejujuran sebab kalau tidak dijelaskan dengan niat yang tulus dan ikhlas masalah ini akan terus menjadi polemik. (JON'S)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.