Suarakuningan.com-Jumat, 9/10 Eskul teater SMAN 1 Garawangi (SMANSAGAR), Teater Istunnink (TI) menggelar pementasan di acara perkemahan tamu ambalan gerakan pramuka gugus depan (gudep) 08001-08002 ambalan Kian Santang-Rara Santang.
TI mementaskan drama Sunda “Ustad Saba Desa”(USD) yang disutradarai Indah Herlina Agustien yang juga sebagai asisten pembina eskul teater, Aan Anjasmara, S.Pd.
Drama ini mengangkat tema waktosna nu gora nu ngadakwah (waktunya yang muda yang berdakwah). Digarap apik dan semangat oleh pemain TI yang ingin belajar bedakwah memalui teater.
Menurut Indah, pembedahan naskah yang teliti dan penuh pertimbangan menjadi syarat mutlak agar pementasan tidak monoton dan dapat menghibur penonton.
Indah juga memaparkan Proses latihan yang tidak sebentar di tengah kesibukan tugas sekolah, terkadang konflik yang beradu argumen di setiap garapan, persiapan mental dan proferti, dan terkadang tidak membawa emosi dalam berteater sulit dilakukan. Membuat latihan garapan ini sedikit terbengkalai dan membuat pelaku TI ragu untuk mementaskannya. Suntikan moral sutradara yang selalu mengingatkan tentang prinsip “erek-erek moal-moal” (mau ya mau, tidak ya tidak) dan semangat harus tetap dipegang kuat demi niat suci untuk berdakwah, akhirnya bisa meredam itu semua.
Perkataan itu pula yang selalu diutarakan Melda Tri Noviyanti yang memerankan tokoh Kokom untuk menyemangati rekan-rekannya. “We are the big family, yang harus selalu kompak dalam kondisi apapun”, ujarnya.
Selama 15 menit penonton disuguhi tontonan yang menarik dan tidak monoton serta sarat makna, seperti yang diungkapkan salah seorang guru SMANSAGAR, Al Gofur,”Salut untuk mereka, bisa berkarya sebesar ini. Semua pemain berapresiasi sangat total, luwes tak ada grogi sedikit pun, apalagi demam panggung. Sindiran-sindiran yang disuguhkan berada di sekitar kita, memuat kita bisa tertawa lepas”, paparnya.
Pujian lain pun tak hanya dilontarkan peserta tamu ambalan gerakan pramuka SMANSAGAR, dari masyarakat yang menonton pun, salah satunya mahasiswa STKIP Muhammadiyah yang sengaja ingin menonton pementasan.” Luar biasa pemantasannya, kreatif menjadikan teater sebagai media dakwah”, ungkapnya.
Murfid, pemeran Bewok dalam USB ditemuai selepas pentas mengatakan rasa syukurnya.” Hasil yang memuaskan”, ujarnya mantap.
"Satu kata dari sutradaranya,”awesome”, ujarnya.
(Yuniawati-Indah/Kontributor)
TI mementaskan drama Sunda “Ustad Saba Desa”(USD) yang disutradarai Indah Herlina Agustien yang juga sebagai asisten pembina eskul teater, Aan Anjasmara, S.Pd.
Drama ini mengangkat tema waktosna nu gora nu ngadakwah (waktunya yang muda yang berdakwah). Digarap apik dan semangat oleh pemain TI yang ingin belajar bedakwah memalui teater.
Menurut Indah, pembedahan naskah yang teliti dan penuh pertimbangan menjadi syarat mutlak agar pementasan tidak monoton dan dapat menghibur penonton.
Indah juga memaparkan Proses latihan yang tidak sebentar di tengah kesibukan tugas sekolah, terkadang konflik yang beradu argumen di setiap garapan, persiapan mental dan proferti, dan terkadang tidak membawa emosi dalam berteater sulit dilakukan. Membuat latihan garapan ini sedikit terbengkalai dan membuat pelaku TI ragu untuk mementaskannya. Suntikan moral sutradara yang selalu mengingatkan tentang prinsip “erek-erek moal-moal” (mau ya mau, tidak ya tidak) dan semangat harus tetap dipegang kuat demi niat suci untuk berdakwah, akhirnya bisa meredam itu semua.
Perkataan itu pula yang selalu diutarakan Melda Tri Noviyanti yang memerankan tokoh Kokom untuk menyemangati rekan-rekannya. “We are the big family, yang harus selalu kompak dalam kondisi apapun”, ujarnya.
Selama 15 menit penonton disuguhi tontonan yang menarik dan tidak monoton serta sarat makna, seperti yang diungkapkan salah seorang guru SMANSAGAR, Al Gofur,”Salut untuk mereka, bisa berkarya sebesar ini. Semua pemain berapresiasi sangat total, luwes tak ada grogi sedikit pun, apalagi demam panggung. Sindiran-sindiran yang disuguhkan berada di sekitar kita, memuat kita bisa tertawa lepas”, paparnya.
Pujian lain pun tak hanya dilontarkan peserta tamu ambalan gerakan pramuka SMANSAGAR, dari masyarakat yang menonton pun, salah satunya mahasiswa STKIP Muhammadiyah yang sengaja ingin menonton pementasan.” Luar biasa pemantasannya, kreatif menjadikan teater sebagai media dakwah”, ungkapnya.
Murfid, pemeran Bewok dalam USB ditemuai selepas pentas mengatakan rasa syukurnya.” Hasil yang memuaskan”, ujarnya mantap.
"Satu kata dari sutradaranya,”awesome”, ujarnya.
(Yuniawati-Indah/Kontributor)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.