 |
| Asep Z. Fauzi (jajaran depan paling kanan), saat mengikuti Kongres XV GP Ansor di Jogjakarta |
Suarakuningan.com– Usai sudah perhelatan Kongres XV Gerakan Pemuda Ansor di Ponpes Sunan Pandanaran Kaliurang Jogjakarta, 25-27 November 2015. Acara yang dihadiri ribuan kader Ansor dan Banser tersebut dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan ditutup dengan orasi budaya oleh Buya Syafi’i Ma’arif. Bahkan dalam orasinya, Buya memberikan penilaian positif karena Kongres berlangsung damai, tertib, dan teduh. Semua jajaran panitia pun bekerja profesional melayani kebutuhan teknis peserta Kongres.
Dalam paparannya, Buya Syafii berpesan kepada kader GP Ansor untuk bersatu dan menfokuskan energinya menghadapi tantangan yang semakin besar. Menurutnya, umat Islam di Indonesia adalah mayoritas, bahkan terbesar di dunia. Namun dia mengingatkan, apabila tidak diimbangi dengan kualitas maka akan menjadi beban. “Kuantitas tapi minus kualitas hanya akan menjadi beban,” ucap Asep Z. Fauzi, Ketua GP Ansor Kuningan saat menirukan kata-kata Buya Syafii Ma’arif, Sabtu (28/11).
Ketua GP Ansor Kuningan Asep Z. Fauzi mengungkapkan, dinamika kongres adalah cermin wajah dari sebuah organisasi. Karena itu sejak awal semua peserta Kongres sudah bertekad mengedepankan sikap santun dan beretika dalam berpendapat.
“Alhamdulillah, Kongres XV GP Ansor telah berjalan dengan lancar. Sidang-sidang juga berjalan dengan produktif. Ini harus dilakukan sebab GP Ansor adalah organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama. GP Ansor adalah cerminan wajah NU di masa depan,” kata Asep didampingi sekretraisnya Toto Waliyudin dan Kasatkorcab Banser Kuningan Elon Caslan.
Ditambahkannya, dalam sesi pemilihan H. Yaqut Cholil Coumas (Gus Tutut) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020. Gus Tutut adalah merupakan putra KH Cholil Bisri dari Rembang dan bagian dari jajaran keluarga besar Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang. Dalam sesi pencalonan hampir seluruh pengurus cabang dan wilayah merekomendasikan Gus Tutut menjadi Ketua Umum menggatikan H. Nusron Wahid. Alhasil, forum Kongres langsung menetapkan Gus Tutut sebagai Ketua Umum terpilih.
Menanggapi hasil tersebut, Asep Z. Fauzi mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Tutut. “Atas nama keluarga besar GP Ansor Kabupaten Kuningan saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Tutut. Beliau senior saya di PMII, mantan Ketum PMII Kota Depok 1997-1999. Saya mendukung kepemimpinan Gus Tutut, karena mengenalnya sebagai kader terbaik pesantren yang memiliki visi, misi dan kinerja bagus di organisasi sekaligus pergerakan. Ansor ke depan harus kuat, kompak dan berkarakter,” ungkap Asfa sapaan akrab Asep Z. Fauzi.
Dia menegaskan bahwa kini saatnya Ansor mengukuhkan visi dan misinya, sesuai dengan amanah para pendiri Ansor dan Nahdlatul Ulama. Bersama pasukan Banser dan Rijalul Ansor, Asep berharap GP Ansor mampu menghadirkan semangat para pendiri organisasi ini. Sehingga GP Ansor menjadi bagian strategis dari gerakan pemuda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan. “Tantangan geostrategis dan geopolitik sudah menghadang di depan kita, antara lain persoalan radikalisme agama, juga tantangan ekonomi. Kita harus siap menghadapi semua itu,” terangnya.
Asep meyakini kapasitas dan kualitas Ketua Umum GP Ansor terpilih dalam mengawal para Kiyai dan ideologi Aswaja. Dirinya percaya, ia akan menggerakkan Ansor menjadi organisasi pemuda modern yang lebih baik secara kualitatif dan kuantitatif. Kuncinya, sinergitas dengan berbagai pihak yang peduli dengan pesantren dan masa depan bangsa. “GP Ansor jangan eksklusif, rekrut kader-kader NU terbaik dari pesantren maupun luar pesantren,” tegasnya.***
Pengunjung mengamati proses pembelajaran aktif di SDN 1 Panican Purbalingga (24/11) Pengunjung berbincang dengan Sarbini, polisi aktif yang menjadi ketua forum komite sekolah tingkat kecamatan (24/11).
Dalam paparannya, Buya Syafii berpesan kepada kader GP Ansor untuk bersatu dan menfokuskan energinya menghadapi tantangan yang semakin besar. Menurutnya, umat Islam di Indonesia adalah mayoritas, bahkan terbesar di dunia. Namun dia mengingatkan, apabila tidak diimbangi dengan kualitas maka akan menjadi beban. “Kuantitas tapi minus kualitas hanya akan menjadi beban,” ucap Asep Z. Fauzi, Ketua GP Ansor Kuningan saat menirukan kata-kata Buya Syafii Ma’arif, Sabtu (28/11).
Ketua GP Ansor Kuningan Asep Z. Fauzi mengungkapkan, dinamika kongres adalah cermin wajah dari sebuah organisasi. Karena itu sejak awal semua peserta Kongres sudah bertekad mengedepankan sikap santun dan beretika dalam berpendapat.
“Alhamdulillah, Kongres XV GP Ansor telah berjalan dengan lancar. Sidang-sidang juga berjalan dengan produktif. Ini harus dilakukan sebab GP Ansor adalah organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama. GP Ansor adalah cerminan wajah NU di masa depan,” kata Asep didampingi sekretraisnya Toto Waliyudin dan Kasatkorcab Banser Kuningan Elon Caslan.
Ditambahkannya, dalam sesi pemilihan H. Yaqut Cholil Coumas (Gus Tutut) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum GP Ansor periode 2015-2020. Gus Tutut adalah merupakan putra KH Cholil Bisri dari Rembang dan bagian dari jajaran keluarga besar Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang. Dalam sesi pencalonan hampir seluruh pengurus cabang dan wilayah merekomendasikan Gus Tutut menjadi Ketua Umum menggatikan H. Nusron Wahid. Alhasil, forum Kongres langsung menetapkan Gus Tutut sebagai Ketua Umum terpilih.
Menanggapi hasil tersebut, Asep Z. Fauzi mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Tutut. “Atas nama keluarga besar GP Ansor Kabupaten Kuningan saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Tutut. Beliau senior saya di PMII, mantan Ketum PMII Kota Depok 1997-1999. Saya mendukung kepemimpinan Gus Tutut, karena mengenalnya sebagai kader terbaik pesantren yang memiliki visi, misi dan kinerja bagus di organisasi sekaligus pergerakan. Ansor ke depan harus kuat, kompak dan berkarakter,” ungkap Asfa sapaan akrab Asep Z. Fauzi.
Dia menegaskan bahwa kini saatnya Ansor mengukuhkan visi dan misinya, sesuai dengan amanah para pendiri Ansor dan Nahdlatul Ulama. Bersama pasukan Banser dan Rijalul Ansor, Asep berharap GP Ansor mampu menghadirkan semangat para pendiri organisasi ini. Sehingga GP Ansor menjadi bagian strategis dari gerakan pemuda di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan. “Tantangan geostrategis dan geopolitik sudah menghadang di depan kita, antara lain persoalan radikalisme agama, juga tantangan ekonomi. Kita harus siap menghadapi semua itu,” terangnya.
Asep meyakini kapasitas dan kualitas Ketua Umum GP Ansor terpilih dalam mengawal para Kiyai dan ideologi Aswaja. Dirinya percaya, ia akan menggerakkan Ansor menjadi organisasi pemuda modern yang lebih baik secara kualitatif dan kuantitatif. Kuncinya, sinergitas dengan berbagai pihak yang peduli dengan pesantren dan masa depan bangsa. “GP Ansor jangan eksklusif, rekrut kader-kader NU terbaik dari pesantren maupun luar pesantren,” tegasnya.***
Pengunjung mengamati proses pembelajaran aktif di SDN 1 Panican Purbalingga (24/11) Pengunjung berbincang dengan Sarbini, polisi aktif yang menjadi ketua forum komite sekolah tingkat kecamatan (24/11).
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.