: delia safitri
Karya : Dadang Dwi PH (Mutiara Jagad)
Jarak yang masih terus mengutuk
menari di setiap sisi waktu yang kita lalui
dengan cibir segala wajah
kita tidak punya apapa
untuk hiasi setiap kata langkah
mengganti helai daun yang telah gugur
Ujung yang ‘tak kunjung berhenti
sisakan jejak-jejak muram
sajak tanpa wajah
menguliti mata
kita yang saling pandang
menukar jawab sebelum tanya begitu lantak
…
Mereka yang datar
menukar siang pada malam
gerutui malam di siang kerontang
dengan kaki, dada dan kepala yang sombong
menunjuk-nunjuk serupa tuhan
bahwa kita mencuri jalan
Hanya rumput liar
Yang fahami segala sibak
untuk tiap kesempatan tetes hujan
tanpa ingkari lagi
kita manusia yang biasa
teramat riang menari di bawah langit kelabu
…
Mendulang mendung
tatapan jadi begitu tiris
meliris larik yang berlari
hempaskanku ke tengah irisan hujan
…
Dalam tunduk memaku
kita hilang tergilas lalulalang
dengan cerita seadanya
Hingga langit mengering
bumi menyimpanya rapat-rapat
berbunga mimpi—mimpi yang terpatri
Selatan Ibukota,
12112015.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.