Suarakuningan.com - Meski dikepung kegersangan di seluruh kawasan kampung, namun wajah-wajah tua muda, laki-laki perempuan tampak bersemangat. Ratusan warga berjejer, bukan untuk menanti bantuan air musim kemarau yang terlalu panjang ini, melainkan tengah kerjabakti meningkatkan jalan lingkungan.
Dusun Wage yang lebih akrab disebut masyarakat sebagai Kampung Dogdog di Desa Margamukti Kec. Cimahi Kab. Kuningan tengah melaksanakan peningkatan jalan tanah dengan pengecoran yang dilakukan dengan kerjabakti.
"Pembangunan jalan lingkungan sepanjang 386 meter dengan lebar 2,5 m ini merupakan realisasi anggaran bantuan Propinsi juga disertai dana pendamping dari Dana Desa serta swadaya masyarakat. Kepada pak Gubernur, kami berterimakasih karena telah memberikan bantuan yang sangat berarti bagi lingkungan kami," papar Kepala Dusun Wage, Sutadi di lokasi pembangunan jalan, Sabtu (7/11).
"Alhamdulillah, tiga hari telah selesai 100 m jalan, mudah-mudahan, akan selesai seluruhnya dalam beberapa hari sebelum memasuki musim penghujan," harapnya.
"Untuk penggunaan batu sprit, kami membeli dari masyarakat yang kebetulan memiliki lahan berbatu. Mereka memecah batu saat tidak bisa bertanam di sawah. Ini agar sebagian masyarakat dapat penghasilan dari adanya pembangunan ini," ujarnya. (Zay)
Dusun Wage yang lebih akrab disebut masyarakat sebagai Kampung Dogdog di Desa Margamukti Kec. Cimahi Kab. Kuningan tengah melaksanakan peningkatan jalan tanah dengan pengecoran yang dilakukan dengan kerjabakti.
"Pembangunan jalan lingkungan sepanjang 386 meter dengan lebar 2,5 m ini merupakan realisasi anggaran bantuan Propinsi juga disertai dana pendamping dari Dana Desa serta swadaya masyarakat. Kepada pak Gubernur, kami berterimakasih karena telah memberikan bantuan yang sangat berarti bagi lingkungan kami," papar Kepala Dusun Wage, Sutadi di lokasi pembangunan jalan, Sabtu (7/11).
"Alhamdulillah, tiga hari telah selesai 100 m jalan, mudah-mudahan, akan selesai seluruhnya dalam beberapa hari sebelum memasuki musim penghujan," harapnya.
"Untuk penggunaan batu sprit, kami membeli dari masyarakat yang kebetulan memiliki lahan berbatu. Mereka memecah batu saat tidak bisa bertanam di sawah. Ini agar sebagian masyarakat dapat penghasilan dari adanya pembangunan ini," ujarnya. (Zay)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.