SuaraKuningan - Minggu ini Kabupaten Kuningan akan kedatangan tamu istimewa, Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah. Beliau adalah istri mantan Presiden RI ke-4 almarhum KH. Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.
Ibu Sinta hadir ke Kuningan untuk menyampaikan taushiyahnya dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-6 Gusdur. Acara tersebut digagas oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kuningan.
Rencananya kegiatan tersebut akan digelar pada Sabtu pagi 9 Januari 2016 mulai pukul 08.00 WIB. Acaranya dipusatkan di Masjid Jami Miftahul Falah Desa Kertawangunan Kecamatan Sindangagung Kuningan.
Akan hadir dalam kesempatan itu selain keluarga besar GP Ansor juga Bupati Kuningan beserta unsur Muspida. Selain itu, jajaran pengurus PCNU dan badan otonom NU Kuningan, jama’ah majelis taklim dan para undangan lainnya dari berbagai kalangan termasuk pondok pesantren.
Ketua GP Ansor Kuningan, Asep Z Fauzi, berharap acara ini tak sebatas seremoni. Melainkan lebih dari itu untuk mengenang perjuangan almarhum Gus Dur. “Gus Dur tidak hanya jadi panutan orang NU, tapi juga masyarakat Indonesia dan dunia. Biar lebih mantap sengaja kami hadirkan langsung istri Gus Dur, ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Insya Allah beliau sudah memastikan hadir di acara GP Ansor ini, mudah-mudahan tidak ada halangan apapun,” ujarnya didampingi Kepala Satkorcab Banser Kuningan, Elon Caslan.
Lebih jauh Asep mengungkapkan perjuangan dan keikhlasan Gus Dur dalam membesarkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sudah tidak bisa diragukan lagi. Bahkan Gus Dur sudah mengabdikan jiwa dan raganya agar NU bisa terus maju dan berkembang.
“Berkat jasa dan pengorbanan Gus Dur, NU beserta seluruh organisasi sayapnya banyak mengalami kemajuan yang cukup pesat. Bahkan berkat perjuangan Gur Dur pula, sepak terjang NU bisa dikenal hingga di dunia internasional,” ungkapnya.
Ditambahkan Asep, peringatan haul Gus Dur ini merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada guru besar alim ulama Nahdlatul Ulama dan guru besar bangsa. Beliau adalah tokoh alim ulama besar NU yang saat ini gagasan-gagasannya dapat menggugah umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tak heran jika dunia internasional mengenang sosok Gus Dur sebagai tokoh bangsa dan tokoh pluralisme yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Sosok Gus Dur pantas kita kenang. Sebab dia selalu memandang manusia bukan atas dasar perbedaan agama, suku, dan warna kulit. Dia tidak menghendaki adanya perbedaan perlakuan kepada setiap warga negara sehingga rasa keadilan bisa dimiliki oleh semuanya. Karena itu tidak boleh ada pihak-pihak yang ingin merongrong dan memecah belah bangsa ini. Keragaman adalah fondasi utuhnya NKRI, saling menghargai dan menghormati adalah kuncinya,” tegas Asep.
Terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Asep yang juga anggota KPU Kuningan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW serta untuk meneladani akhlak yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Beliau adalah teladan bagi seluruh umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Nabi Muhammad SAW adalah tokoh terbesar yang ada di muka bumi. Beliau selalu menjadi teladan kita dalam semua segmen kehidupan. Marilah kita teladani beliau sebagai kekasih Allah. Gebyarkan Maulid Nabi Muhammad ini dengan gema shalawat di mana-mana agar kita mendapat berkah dan syafaatnya di yaumil jaza nanti,” ucapnya.(Rilis/Asep/ANSOR/Red)
Ibu Sinta hadir ke Kuningan untuk menyampaikan taushiyahnya dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-6 Gusdur. Acara tersebut digagas oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kuningan.
Rencananya kegiatan tersebut akan digelar pada Sabtu pagi 9 Januari 2016 mulai pukul 08.00 WIB. Acaranya dipusatkan di Masjid Jami Miftahul Falah Desa Kertawangunan Kecamatan Sindangagung Kuningan.
Akan hadir dalam kesempatan itu selain keluarga besar GP Ansor juga Bupati Kuningan beserta unsur Muspida. Selain itu, jajaran pengurus PCNU dan badan otonom NU Kuningan, jama’ah majelis taklim dan para undangan lainnya dari berbagai kalangan termasuk pondok pesantren.
Ketua GP Ansor Kuningan, Asep Z Fauzi, berharap acara ini tak sebatas seremoni. Melainkan lebih dari itu untuk mengenang perjuangan almarhum Gus Dur. “Gus Dur tidak hanya jadi panutan orang NU, tapi juga masyarakat Indonesia dan dunia. Biar lebih mantap sengaja kami hadirkan langsung istri Gus Dur, ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Insya Allah beliau sudah memastikan hadir di acara GP Ansor ini, mudah-mudahan tidak ada halangan apapun,” ujarnya didampingi Kepala Satkorcab Banser Kuningan, Elon Caslan.
Lebih jauh Asep mengungkapkan perjuangan dan keikhlasan Gus Dur dalam membesarkan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) sudah tidak bisa diragukan lagi. Bahkan Gus Dur sudah mengabdikan jiwa dan raganya agar NU bisa terus maju dan berkembang.
“Berkat jasa dan pengorbanan Gus Dur, NU beserta seluruh organisasi sayapnya banyak mengalami kemajuan yang cukup pesat. Bahkan berkat perjuangan Gur Dur pula, sepak terjang NU bisa dikenal hingga di dunia internasional,” ungkapnya.
Ditambahkan Asep, peringatan haul Gus Dur ini merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada guru besar alim ulama Nahdlatul Ulama dan guru besar bangsa. Beliau adalah tokoh alim ulama besar NU yang saat ini gagasan-gagasannya dapat menggugah umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tak heran jika dunia internasional mengenang sosok Gus Dur sebagai tokoh bangsa dan tokoh pluralisme yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Sosok Gus Dur pantas kita kenang. Sebab dia selalu memandang manusia bukan atas dasar perbedaan agama, suku, dan warna kulit. Dia tidak menghendaki adanya perbedaan perlakuan kepada setiap warga negara sehingga rasa keadilan bisa dimiliki oleh semuanya. Karena itu tidak boleh ada pihak-pihak yang ingin merongrong dan memecah belah bangsa ini. Keragaman adalah fondasi utuhnya NKRI, saling menghargai dan menghormati adalah kuncinya,” tegas Asep.
Terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Asep yang juga anggota KPU Kuningan mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW serta untuk meneladani akhlak yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah SAW. Beliau adalah teladan bagi seluruh umat Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Nabi Muhammad SAW adalah tokoh terbesar yang ada di muka bumi. Beliau selalu menjadi teladan kita dalam semua segmen kehidupan. Marilah kita teladani beliau sebagai kekasih Allah. Gebyarkan Maulid Nabi Muhammad ini dengan gema shalawat di mana-mana agar kita mendapat berkah dan syafaatnya di yaumil jaza nanti,” ucapnya.(Rilis/Asep/ANSOR/Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.