Kaprodi PBSI: Mahasiswa Harus Aktif di Organisasi

SuaraKuningan – Dalam rangka meningkatkan sumber daya mahasiswa sekaligus menanamkan jiwa pemimpin kepada mahasiswa, pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima PBSI) menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM). LDKM merupakan salah satu program kerja Hima PBSI yang rutin selenggarakan setiap tahun. Acara tersebut diselenggarakan di aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Sabtu (09/01).

Acara LDKM yang diselenggarakan oleh Hima PBSI dibuka langsung oleh Rektor Universitas Kuningan. Dalam acara pembukaan dihadiri juga oleh Asep Jejen Jaelani, M.Pd. selaku Ketua Program Studi dan Drs. Ngatimin, M.Pd. selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Dwi Winarti selaku ketua pelaksana memaparkan bahwa tujuan diselenggarakannya kegiatan LDKM yaitu untuk melatih mahasiswa dalam berorganisasi, menanamkan jiwa pemimpin kepada mahasiswa, serta memotivasi mahasiswa agar menjadi seorang aktivis yang berkompeten.

Dalam sambutannya, Asep Jejen Jaelani, M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mengungkapkan bahwa mahasiswa harus aktif di organisasi.

“Mahasiswa harus aktif di organisasi, baik intra maupun ekstra. Jiwa kepemimpinan harus ditanamkan sejak kuliah. Sebab, kelak hal tersebut akan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat”, ungkapnya

Hal senada juga tuturkan oleh Dr. H. Iskandar, M.M. selaku Rektor Universitas Kuningan. Dalam sambutannya Iskandar mengatakan bahwa kemampuan soft skill bisa didapat dalam berorganiasasi. Ia juga mengimbau kepada semua peserta agar memanfaatkan organiasi selama menembuh pendidikan S-1 di Universitas Kuningan.

“Percuma IPK besar, jika tidak mempunyai keterampilan. Idealnya, seorang mahasiswa harus trampil dalam segala hal. Keterampilan juga harus dioptimalkan dan keterampilan soft skil bisa didapat dalam berorganisasi, tuturnya.

Peserta dalam kegiatan LDKM yaitu mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat I tahun ajaran 2015/2016. Adapun jumlah peserta yang hadir yakni sebanyak 25 mahasiswa. Semua peserta tampak serius dalam mengikuti kegiatan tersebut, bahkan pada saat simulasi teknik persidangan semua peserta tampak antusias.(Achmad Asikin/Kontributor)

Pendidikan Ragam Januari 09, 2016