Oleh : Hikmatul Iman Kuningan
Waktu kita masih kanak-kanak, pernahkah anda gosok-gosokan penggaris plastik pada tangan anda? Lalu saat penggaris itu didekatkan pada permukaan kulit dan rambut atau pada kertas, apa yang terjadi? semua rambut dan kertas-kertas halus menempel. "Kekuatan" apakah itu? Bagaiman kekuatan itu dihasilkan?
Tuhan membekali kita dengan listrik statis untuk melindungi dari Ultra Violet Sinar Matahari yang bagi tanaman dibutuhkan untuk fosintesis. Lalu bisakah energi tersebut digunakan untuk kita? Para ahli sejak jaman dahulu telah berusaha menggali potensi manusia tersebut untuk dapat dioptimalkan penggunaannya.
Banyaknya pertanyaan dari berbagai kalangan tentang Tenaga Dalam yang di pelajari di LSBD Hikmatul Iman Indonesia apakah benar bisa untuk pengobatan berbagai macam penyakit? Apakah bisa di uji secara ilmiah? Dan bagaimana prosesnya? Mungkin sedikit penjelasan dari kami bisa menjawab berbagai pertanyaan tersebut.
Dalam tubuh kita terjadi pernafasan sel yaitu proses oksidasi zat makanan seperti gula menjadi karbon dioksida dan air. Energi hasil proses ini disimpan dalam bentuk ATP untuk selanjutnya digunakan dalam seluruh aktifitas sel yang membutuhkan energi.
Waktu kita masih kanak-kanak, pernahkah anda gosok-gosokan penggaris plastik pada tangan anda? Lalu saat penggaris itu didekatkan pada permukaan kulit dan rambut atau pada kertas, apa yang terjadi? semua rambut dan kertas-kertas halus menempel. "Kekuatan" apakah itu? Bagaiman kekuatan itu dihasilkan?
Tuhan membekali kita dengan listrik statis untuk melindungi dari Ultra Violet Sinar Matahari yang bagi tanaman dibutuhkan untuk fosintesis. Lalu bisakah energi tersebut digunakan untuk kita? Para ahli sejak jaman dahulu telah berusaha menggali potensi manusia tersebut untuk dapat dioptimalkan penggunaannya.
Banyaknya pertanyaan dari berbagai kalangan tentang Tenaga Dalam yang di pelajari di LSBD Hikmatul Iman Indonesia apakah benar bisa untuk pengobatan berbagai macam penyakit? Apakah bisa di uji secara ilmiah? Dan bagaimana prosesnya? Mungkin sedikit penjelasan dari kami bisa menjawab berbagai pertanyaan tersebut.
Dalam tubuh kita terjadi pernafasan sel yaitu proses oksidasi zat makanan seperti gula menjadi karbon dioksida dan air. Energi hasil proses ini disimpan dalam bentuk ATP untuk selanjutnya digunakan dalam seluruh aktifitas sel yang membutuhkan energi.
gambar sel yang diperbesar |
Dalam sitoplasma sel tubuh kita, terdapat organel sel yang memiliki fungsi utama untuk mengubah energi kimia dari makanan menjadi ATP. Organel ini dinamakan mitokondria.
ATP adalah molekul berenergi tinggi dengan tiga gusus fosfat. Molekul ini berfungsi sebagai baterai, elemen penyimpan dan pemindah energi. Energi yang didapatkan dari hasil metabolisme bahan makanan disimpan dalam bentuk ikatan adenosin-phosphat.
mitokondria |
Tubuh akan memutus ikatan ini untuk menghasilkan energi saat diperlukan. Ketika adenosin tri-phosphat melepas satu molekulnya, maka ia menjadi adenosin di-phosphat (ADP) dengan dua molekul phosphat, ADP masih dapat melepas lagi satu molekul phosphatnya menjadi adenosin mono phosphat (AMP). Dalam proses pelepasan inilah energi dikeluarkan.
Isi Mitochondria |
Letak Mitochondria |
siklus ATP-ADP-AMP dari metabolisme glukosa |
ATP ---> ADP + Energi
ADP ---> AMP + Energi
ADP dan AMP kemudian akan menyerap energi untuk kembali dapat mengikat gugus phosphat membentuk ATP dan ADP kembali dengan bantuan kreatin phospat
Untuk memudahkan pemahaman konsep ini, kita dapat menganalogikannya dengan siklus baterai isi ulang. Ketika kita memproses bahan makanan, kita menghasilkan energi yang besar yang beranalogi dengan arus listrik rumah.
ADP ---> AMP + Energi
ADP dan AMP kemudian akan menyerap energi untuk kembali dapat mengikat gugus phosphat membentuk ATP dan ADP kembali dengan bantuan kreatin phospat
Untuk memudahkan pemahaman konsep ini, kita dapat menganalogikannya dengan siklus baterai isi ulang. Ketika kita memproses bahan makanan, kita menghasilkan energi yang besar yang beranalogi dengan arus listrik rumah.
Tubuh kita tidak langsung menggunakan seluruh energi ini, ia menggunakannya secara bertahap dan mendistribusikannya ke sel-sel yang membutuhkan hal ini dilakukan dengan menyimpan energi kedalam bentuk ATP yang beranalogi dengan proses kita menyimpan energi listrik dalam baterai isi ulang.
Setelah digunakan, maka kita tentunya mengisi ulang kembali beterai tersebut, tubuh melakukan hal yang sama dengan mengirim ATP yang telah kehilangan energi dalam bentuk ADP/AMP kembali kedalam sel untuk menyerap energi membentuk kembali ATP
Konsep ATP ini memegang peranan penting dalam menjelaskan konsep tenaga dalam LSBD Hikmatul Iman. Secara umum, HI memandang energi hasil pelepasan molekul phosphat yang terjadi ditingkat molekuler dalam tubuh manusia inilah yang disebut dengan tenaga dalam.
Sehingga kita memandang bahwa semua manusia telah memiliki tenaga dalam. LSBD HI membantu untuk dapat memperkuat dan memfokuskan energi TD melalui rangkaian teknik latihan.
Berdasarkan pada hasil Dialog Terbuka pada tanggal 29 April 2000 yang bertopik tentang Pemanfaatan Pelatihan Pernafasan untuk Pengobatan Penyakit, dimana panitia mengundang 2 (dua) guru besar bidang faal olahraga sebagai pembicara utama, yaitu: Prof. Dr. Santoso Giriwijoyo dan Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta. Berikut ini merupakan ringkasan dari materi yang diberikan oleh kedua pembicara tersebut.
Prof. Dr. Santosa Giriwijoyo
Manusia adalah mahluk aerobik, yaitu kehidupan manusia sangat tergantung pada Oksigen, dimana ketiadaan oksigen selama kurang dari 10 menit akan menyebabkan kematian. Pasokan oksigen kedalam tubuh terjadi melalui sistema respirasi/pernafasan, sehingga sistema ini berfungsi sebagai gerbang pemasukan oksigen.
Kebutuhan oksigen tergantung pada intensitas gerak, kerja atau olahraga yang dilakukan. Pada kondisi istirahat dan olahraga ringan (sub-maksimal) kebutuhan oksigen selalu dapat dipenuhi, akan tetapi tidak dapat meningkatkan kemampuan fungsional yang sudah ada.
Sehingga untuk meningkatkan kemampuan fungsional perlu diciptakan kondisi pelatihan, yaitu kesenjangan antara kebutuhan oksigen dan pasokannya. Pada Olah Raga Tenaga Dalam (OR TD), kondisi pelatihan diciptakan melalui pengendalian pernafasan.
Tenaga Dalam secara fisiologis adalah tenaga hidup atau vitalitas yang lebih tinggi yang bersumber pada unsur kehidupan terkecil dari tubuh, yaitu: sel, yang diperoleh melalui pelatihan anaerobik-sistemik (pengendalian pernafasan).
Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan masalah listrik, khususnya sel saraf dan otot yang merupakan penghasil listrik terbesar. Listrik tubuh dibangkitkan dari adanya perbedaaan potensial antara dalam sel dengan diluar sel, beda potensialnya rata-rata 70 mVolt.
OR TD yang terdiri dari olah gerak yang berarti pelatihan jaringan otot sehingga meningkatkan listrik otot, termasuk otot pernafasan. Dan disertai dengan konsentrasi yang berarti pelatihan jaringan syaraf sehingga meningkatkan listrik syaraf.
Sehingga orang yang berlatih OR TD akan dapat melakukan diagnosa, terapi, dan komunikasi tanpa menggunakan alat apapun, karena listrik di tubuhnya dapat digunakan seperti alat keperluan diagnostik seperti EKG, USG, dan Xray. Juga alat untuk keperluan terapi seperti UKG, Ultra Sonik, EST. Maupun untuk komunikasi (Telepon, Handpone, Radio, TV)
Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta
Pelatihan Pernafasan LSBD “Hikmatul Iman” terdapat 3 (tiga) unsur yang dilatih/diaktifkan, yaitu:
1. Khusus organ/sistem pernafasan dengan pengaturan frekuensi dan durasi pengeluaran/ekspirasi dan pemasukan/inspirasi nafas.
2. Sistem pembentukan energi/metabolisme, khususnya proses anerobik dengan terutama menahan nafas.
3. Sistem otot-syaraf (musculo-sceletal) yaitu kekuatan dan daya tahan lokal otot dengan berbagai macam gerakan “jurus” secara berulang-ulang.
Sehingga latihan pernafasan LSBD ini adalah lebih dari sekedar latihan organ/sistem pernafasan, tetapi ikut pula terlatih organ dan atau sistem tubuh lain yang secara langsung maupun tidak langsung terangsang oleh gerak/aktivitas fisik tubuh.
Aplikasi
Pelatihan pernafasan bertujuan untuk mengoptimalkan proses dalam menghasilkan energi tubuh dapat mencapai kondisi optimal, sehingga energi hasil dari pelatihan pernafasan ini dapat memberikan energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh. Hasil dari latihan pernafasan yang disebut dengan tenaga dalam tersebut dapat digunakan untuk membantu proses pengobatan penyakit.
Energi yang disalurkan tersebut oleh seorang terapis kepada pasiennya bertujuan untuk membantu sel tubuh pasien dalam melakukan perbaikan sel-sel yang mengalami gangguan atau kerusakan sehingga kembali menjadi sel yang sehat dan kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari proses pengobatan yang dilakukan, antara lain:
Setelah digunakan, maka kita tentunya mengisi ulang kembali beterai tersebut, tubuh melakukan hal yang sama dengan mengirim ATP yang telah kehilangan energi dalam bentuk ADP/AMP kembali kedalam sel untuk menyerap energi membentuk kembali ATP
Konsep ATP ini memegang peranan penting dalam menjelaskan konsep tenaga dalam LSBD Hikmatul Iman. Secara umum, HI memandang energi hasil pelepasan molekul phosphat yang terjadi ditingkat molekuler dalam tubuh manusia inilah yang disebut dengan tenaga dalam.
Sehingga kita memandang bahwa semua manusia telah memiliki tenaga dalam. LSBD HI membantu untuk dapat memperkuat dan memfokuskan energi TD melalui rangkaian teknik latihan.
Berdasarkan pada hasil Dialog Terbuka pada tanggal 29 April 2000 yang bertopik tentang Pemanfaatan Pelatihan Pernafasan untuk Pengobatan Penyakit, dimana panitia mengundang 2 (dua) guru besar bidang faal olahraga sebagai pembicara utama, yaitu: Prof. Dr. Santoso Giriwijoyo dan Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta. Berikut ini merupakan ringkasan dari materi yang diberikan oleh kedua pembicara tersebut.
Prof. Dr. Santosa Giriwijoyo
Manusia adalah mahluk aerobik, yaitu kehidupan manusia sangat tergantung pada Oksigen, dimana ketiadaan oksigen selama kurang dari 10 menit akan menyebabkan kematian. Pasokan oksigen kedalam tubuh terjadi melalui sistema respirasi/pernafasan, sehingga sistema ini berfungsi sebagai gerbang pemasukan oksigen.
Kebutuhan oksigen tergantung pada intensitas gerak, kerja atau olahraga yang dilakukan. Pada kondisi istirahat dan olahraga ringan (sub-maksimal) kebutuhan oksigen selalu dapat dipenuhi, akan tetapi tidak dapat meningkatkan kemampuan fungsional yang sudah ada.
Sehingga untuk meningkatkan kemampuan fungsional perlu diciptakan kondisi pelatihan, yaitu kesenjangan antara kebutuhan oksigen dan pasokannya. Pada Olah Raga Tenaga Dalam (OR TD), kondisi pelatihan diciptakan melalui pengendalian pernafasan.
Tenaga Dalam secara fisiologis adalah tenaga hidup atau vitalitas yang lebih tinggi yang bersumber pada unsur kehidupan terkecil dari tubuh, yaitu: sel, yang diperoleh melalui pelatihan anaerobik-sistemik (pengendalian pernafasan).
Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan masalah listrik, khususnya sel saraf dan otot yang merupakan penghasil listrik terbesar. Listrik tubuh dibangkitkan dari adanya perbedaaan potensial antara dalam sel dengan diluar sel, beda potensialnya rata-rata 70 mVolt.
OR TD yang terdiri dari olah gerak yang berarti pelatihan jaringan otot sehingga meningkatkan listrik otot, termasuk otot pernafasan. Dan disertai dengan konsentrasi yang berarti pelatihan jaringan syaraf sehingga meningkatkan listrik syaraf.
Sehingga orang yang berlatih OR TD akan dapat melakukan diagnosa, terapi, dan komunikasi tanpa menggunakan alat apapun, karena listrik di tubuhnya dapat digunakan seperti alat keperluan diagnostik seperti EKG, USG, dan Xray. Juga alat untuk keperluan terapi seperti UKG, Ultra Sonik, EST. Maupun untuk komunikasi (Telepon, Handpone, Radio, TV)
Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta
Pelatihan Pernafasan LSBD “Hikmatul Iman” terdapat 3 (tiga) unsur yang dilatih/diaktifkan, yaitu:
1. Khusus organ/sistem pernafasan dengan pengaturan frekuensi dan durasi pengeluaran/ekspirasi dan pemasukan/inspirasi nafas.
2. Sistem pembentukan energi/metabolisme, khususnya proses anerobik dengan terutama menahan nafas.
3. Sistem otot-syaraf (musculo-sceletal) yaitu kekuatan dan daya tahan lokal otot dengan berbagai macam gerakan “jurus” secara berulang-ulang.
Sehingga latihan pernafasan LSBD ini adalah lebih dari sekedar latihan organ/sistem pernafasan, tetapi ikut pula terlatih organ dan atau sistem tubuh lain yang secara langsung maupun tidak langsung terangsang oleh gerak/aktivitas fisik tubuh.
Aplikasi
Pelatihan pernafasan bertujuan untuk mengoptimalkan proses dalam menghasilkan energi tubuh dapat mencapai kondisi optimal, sehingga energi hasil dari pelatihan pernafasan ini dapat memberikan energi yang dibutuhkan oleh sel tubuh. Hasil dari latihan pernafasan yang disebut dengan tenaga dalam tersebut dapat digunakan untuk membantu proses pengobatan penyakit.
Energi yang disalurkan tersebut oleh seorang terapis kepada pasiennya bertujuan untuk membantu sel tubuh pasien dalam melakukan perbaikan sel-sel yang mengalami gangguan atau kerusakan sehingga kembali menjadi sel yang sehat dan kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari proses pengobatan yang dilakukan, antara lain:
- Tenaga dalam yang dimiliki oleh penerapi.
- Keadaan dan tingkat kerusakan yang diderita pasien atas penyakitya.
- Sugesti diri, baik pada penerapi maupun pasien.
- Kesediaan untuk mencapai tujuan bersama (pengobatan penyakit agar dapat disembuhkan) antara penerapi dan pasien.
Beberapa aplikasi dari pemanfaatan dari tenaga dalam, yaitu:
• Pengobatan pada semua jenis penyakit
• Program pembentukan tubuh, pemeliharaan kulit dan wajah, perawatan rambut.
• Program pengobatan pemakai narkoba dan detoksifikasi racun yang ada di dalam tubuh.
Dengan penjabaran tentang konsep tenaga dalam di atas, bahwa Tenaga dalam yang di pelajari di LSBD Hikmatul Iman Indonesia adalah murni dari hasil olah pernapasan tanpa bantuan Makhluk gaib ataupun bacaan tertentu atau melalui ritual-ritual yang sudah sangat mengakar di masyarakat.
Konsep pemahaman Tenaga Dalam dari Hikmatul Iman bisa jelaskan secara ilmiah begitupun aplikasi dari latihan tersebut bisa dipakai untuk membantu orang lain.
Hikmatul Iman Kuningan sebagai salah satu Cabang dari LSBD Hikmatul Iman Indonesia membuka tempat latihan di beberapa sekolah dan Universitas yang ada di Kuningan. Selain itu kami membuka pula Saung Terapi Samprazaan untuk membantu masyarakat yang ingin di terapi.
Lokasi dari Saung Terapi Samprazaan Hikmatul Iman Kuningan berada di Jalan Siliwangi No.334 Cijoho Kuningan (tepat berada di depan jalan menuju kelurahan cigintung). Untuk terapi, kami tidak memungut harga pasti, semua sesuai keikhlasan dari pasien yang di terapi. Untuk Informasi mengenai Hikmatul Iman Kuningan dan Saung Terapi bisa menghubungi kami di 0877-2426-4441. ***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.