Suarakuningan.com - Walau tidak akan mencukupi tapi paling tidak diharapkan bisa menjadi pendorong terjadinya Gotong Royong yang merupakan ciri dari budaya masyarakat Kabupaten Kuningan yang kini mulai terasa mengalami kemunduran, demikian disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kabupaten Kuningan Drs. H. Toto Toharudin M. Pd. ketika ditemui di kantornya, Rabu (27/1).
Hal tersebut disampaikannya, ketika diminta tanggapannya terkait dengan jumlah bantuan Rutilahu yang nilainya minim sekali. Mantan aktivis tersebut menyampaikan bahwa untuk tahun sekarang hanya teralokasikan dana Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) untuk satu rumah dengan jumlah keseluruhan hanya 250 rumah, jadi anggaran total hanya Rp. 1 milliar.
Dengan anggaran yang minim tersebut pihaknya sangat hati-hati dalam pencairannya tersebut. Pertama yang harus ditempuh adalah adanya pengajuan dari Desa dilengkapi dengan identitas Warga yang di usulkan. Kemudian Kepala Desanya harus menyiapkan bantuan tambahan baik dana maupun tenaga untuk menunjang agar program bisa berjalan sesuai dengan peruntukan.
Toto mengharapkan, jangan sampai dana di turunkan dengan jumlah yang hanya sebesar itu mau dibangunkan rumah tidak mungkin cukup, akhirnya di belikan barang lain yang tidak ada kaitannya dengan pembangunan rumah tersebut, seperti beli tv atau beli HP.
Jadi bantuan tersebut sifatnya hanya stimulan yang bisa diberikan apabila pihak Desa siap untuk memberikan dukungan sepenuhnya, sebab kalau tanpa ada bantuan secara swadaya sudah bisa dipastikan dana sebesar itu tidak akan mencukupi. Ujar pejabat yang kini sedang menyelesaikan perogram S3 di universitas ternama di Kota Kembang Bandung. (Jon's)
Hal tersebut disampaikannya, ketika diminta tanggapannya terkait dengan jumlah bantuan Rutilahu yang nilainya minim sekali. Mantan aktivis tersebut menyampaikan bahwa untuk tahun sekarang hanya teralokasikan dana Rp. 4.000.000,- (Empat juta rupiah) untuk satu rumah dengan jumlah keseluruhan hanya 250 rumah, jadi anggaran total hanya Rp. 1 milliar.
Dengan anggaran yang minim tersebut pihaknya sangat hati-hati dalam pencairannya tersebut. Pertama yang harus ditempuh adalah adanya pengajuan dari Desa dilengkapi dengan identitas Warga yang di usulkan. Kemudian Kepala Desanya harus menyiapkan bantuan tambahan baik dana maupun tenaga untuk menunjang agar program bisa berjalan sesuai dengan peruntukan.
Toto mengharapkan, jangan sampai dana di turunkan dengan jumlah yang hanya sebesar itu mau dibangunkan rumah tidak mungkin cukup, akhirnya di belikan barang lain yang tidak ada kaitannya dengan pembangunan rumah tersebut, seperti beli tv atau beli HP.
Jadi bantuan tersebut sifatnya hanya stimulan yang bisa diberikan apabila pihak Desa siap untuk memberikan dukungan sepenuhnya, sebab kalau tanpa ada bantuan secara swadaya sudah bisa dipastikan dana sebesar itu tidak akan mencukupi. Ujar pejabat yang kini sedang menyelesaikan perogram S3 di universitas ternama di Kota Kembang Bandung. (Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.