Suarakuningan.com - Setelah kurang lebih 4 bulan meninggalkan Kuningan, perempuan yang bernama lengkap Benning Rizahra mengikuti program Sekolah Guru Indonesia yang merupakan bagian dari makmal pendidikan Dompet Dhuafa.
Setelah pembinaan di asrama yang bertempat di Bogor selama 2 bulan dan KKN selama satu bulan di Tasikmalaya,dan pada tanggal 8 Februari 2016, semua mahasiswa Sekolah Guru Indonesia yang berjumlah 19 orang sebagai perwakilan dari setiap daerah di seluruh Indonesia dilepas untuk program penempatan selama setahun yang disebar kesepuluh titik di Indonesia.
Benning ditempatkan sendiri, berbeda dengan yang lainnya yang ditempatkan berdua dalam satu daerah. Dia ditempatkan di Cianjur.
“iya saya sendiri di Cianjur, it's not a problem," Benning menjelaskan.
Setelah kurang lebih satu bulan berada di Cianjur, kini Benning menyempatkan waktu untuk ke Kuningan disela-sela kegiatannya yang padat.
“alhamdulillah bisa izin dulu untuk ke Kuningan, sekalian Sharing pengalaman di pelatihan nasional yang diadakan Himpunan Mahasiswa Islam,” tambahnya.
Pelatihan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam diikuti oleh 74 peserta dari seluruh Indonesia. Peserta di dominasi dari luar jawa, ada dari Aceh, Bandar Lampung, Guwa Raya, Bau Bau, Samarinda, Makasar, Medan, dan banyak lagi yang lainnya.
Benning menjelaskan pengalamannya dan program-program di Dompet Dhuafa. Dia juga sosialisasi jadwal pengrekrutan untuk Sekolah Guru Indonesia yang sudah dibuka pendaftarannya bulan Maret ini.
“saya juga merupakan anggota HMI, namun mengundurkan diri dari kepengurusan karena mengikuti program Sekolah Guru Indonesia. Alhamdulillah bisa berbagi dengan kader senusantara sehimpunan,” ujarnya.
“saya bangga dengan rekan seperjuangan saya yang dapat lolos dan mengikuti program itu. Sehingga sekarang dapat berbagi pengalaman bersama adik-adik tingkatnya,” ujar Tomi ketua HMI cabang Kuningan.(Red)
Setelah pembinaan di asrama yang bertempat di Bogor selama 2 bulan dan KKN selama satu bulan di Tasikmalaya,dan pada tanggal 8 Februari 2016, semua mahasiswa Sekolah Guru Indonesia yang berjumlah 19 orang sebagai perwakilan dari setiap daerah di seluruh Indonesia dilepas untuk program penempatan selama setahun yang disebar kesepuluh titik di Indonesia.
Benning ditempatkan sendiri, berbeda dengan yang lainnya yang ditempatkan berdua dalam satu daerah. Dia ditempatkan di Cianjur.
“iya saya sendiri di Cianjur, it's not a problem," Benning menjelaskan.
Setelah kurang lebih satu bulan berada di Cianjur, kini Benning menyempatkan waktu untuk ke Kuningan disela-sela kegiatannya yang padat.
“alhamdulillah bisa izin dulu untuk ke Kuningan, sekalian Sharing pengalaman di pelatihan nasional yang diadakan Himpunan Mahasiswa Islam,” tambahnya.
Pelatihan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam diikuti oleh 74 peserta dari seluruh Indonesia. Peserta di dominasi dari luar jawa, ada dari Aceh, Bandar Lampung, Guwa Raya, Bau Bau, Samarinda, Makasar, Medan, dan banyak lagi yang lainnya.
Benning menjelaskan pengalamannya dan program-program di Dompet Dhuafa. Dia juga sosialisasi jadwal pengrekrutan untuk Sekolah Guru Indonesia yang sudah dibuka pendaftarannya bulan Maret ini.
“saya juga merupakan anggota HMI, namun mengundurkan diri dari kepengurusan karena mengikuti program Sekolah Guru Indonesia. Alhamdulillah bisa berbagi dengan kader senusantara sehimpunan,” ujarnya.
“saya bangga dengan rekan seperjuangan saya yang dapat lolos dan mengikuti program itu. Sehingga sekarang dapat berbagi pengalaman bersama adik-adik tingkatnya,” ujar Tomi ketua HMI cabang Kuningan.(Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.