SuaraKuningan.com - Setelah berproses di Sekolah Guru Indonesia yang merupakan bagian dari Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa sejak November 2015, kini perempuan kelahiran Kulon Progo (Jogjakarta) 12 Oktober 1992 ini sedang menempuh program penempataan. Benning Rizahra (23) yang besar di Kuningan merupakan mahasiswa Sekolah Guru Indonesia perwakilan Jawa Barat.
Sekolah Guru Indonesia angkatan XVI berjumlah 19 orang dari seluruh Indonesia. Selama 3 bulan proses pembinaan yang dibagi menjadi perkuliahan di ruang kelas selama 2 bulan yang bertempat di Bogor sebagai gedungnya dan asrama, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan di Tasikmalaya.
Ke 19 mahasiswa perwakilan dari seluruh daerah di Indonesia ini, pada tanggal 8 Februari 2016 sudah dilepas ke 10 titik penempatan. Dan Benning terpilih untuk ditempatkan di Cianjur. Dia ditempatkan sendiri, berbeda dengan teman yang lainnya yang ditempatkan berdua dalam satu penempatan.
“kita kan 19 orang dan disebar kesepuluh titik, otomatis ada yang satu orang dan itu saya. Tidak jadi masalah, karena apapun itu pasti ada tantangannya dan tantangan jangan dihindari melainkan dihadapi. Jadi enjoy az sih,” Benning menjelaskan.
Dan hari ini (Sabtu,06/04), dia berbagi pengalamannya dan program Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa di almamater kampusnya yaitu Universitas Kuningan. Benning yang merupakan lulusan prodi Pendidikan Bahasa Inggris berbagi pengalamannya dengan adik tingkatnya di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan.
Dalam sharingnya dia menjelaskan pengalaman yang didapat selama menjadi bagian dari Sekolah Guru Indonesia Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa. Selain itu dia menjelaskan program Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yaitu Sekolah Literasi Indonesia.
“Alhamdulillah ada lulusan kami yang berprestasi, kami sangat bangga dan kami berikan apresiasi. Dan semoga kegiatan sharing ini dapat menginspirasi adik-adik tingkatnya untuk mengikuti jejaknya,” tambah Erwin Oktoma selaku kepala progrma studi Pendidikan Bahasa Inggris.
“Alhamdulillah dapat kembali ke Kuningan setelah kurang lebih 4 bulan meninggalkan kota ini, akhirnya sekarang ada kesempatan ke Kuningan dan dapat berbagi pengalaman dengan adik-adik tingkat di sini,” Benning menambahkan.
“Sangat menginspirasi dan kalau bisa ingin mengikuti jejaknya,” ujar Ajat, salah satu mahasiswa yang hadir di tempat tersebut.(red)
Sekolah Guru Indonesia angkatan XVI berjumlah 19 orang dari seluruh Indonesia. Selama 3 bulan proses pembinaan yang dibagi menjadi perkuliahan di ruang kelas selama 2 bulan yang bertempat di Bogor sebagai gedungnya dan asrama, dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan di Tasikmalaya.
Ke 19 mahasiswa perwakilan dari seluruh daerah di Indonesia ini, pada tanggal 8 Februari 2016 sudah dilepas ke 10 titik penempatan. Dan Benning terpilih untuk ditempatkan di Cianjur. Dia ditempatkan sendiri, berbeda dengan teman yang lainnya yang ditempatkan berdua dalam satu penempatan.
“kita kan 19 orang dan disebar kesepuluh titik, otomatis ada yang satu orang dan itu saya. Tidak jadi masalah, karena apapun itu pasti ada tantangannya dan tantangan jangan dihindari melainkan dihadapi. Jadi enjoy az sih,” Benning menjelaskan.
Dan hari ini (Sabtu,06/04), dia berbagi pengalamannya dan program Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa di almamater kampusnya yaitu Universitas Kuningan. Benning yang merupakan lulusan prodi Pendidikan Bahasa Inggris berbagi pengalamannya dengan adik tingkatnya di Aula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan.
Dalam sharingnya dia menjelaskan pengalaman yang didapat selama menjadi bagian dari Sekolah Guru Indonesia Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa. Selain itu dia menjelaskan program Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yaitu Sekolah Literasi Indonesia.
“Alhamdulillah ada lulusan kami yang berprestasi, kami sangat bangga dan kami berikan apresiasi. Dan semoga kegiatan sharing ini dapat menginspirasi adik-adik tingkatnya untuk mengikuti jejaknya,” tambah Erwin Oktoma selaku kepala progrma studi Pendidikan Bahasa Inggris.
“Alhamdulillah dapat kembali ke Kuningan setelah kurang lebih 4 bulan meninggalkan kota ini, akhirnya sekarang ada kesempatan ke Kuningan dan dapat berbagi pengalaman dengan adik-adik tingkat di sini,” Benning menambahkan.
“Sangat menginspirasi dan kalau bisa ingin mengikuti jejaknya,” ujar Ajat, salah satu mahasiswa yang hadir di tempat tersebut.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.