Suarakuningan.com - Selepas kepergian orang nomor satu Kabupaten Kuningan, Bupati Hj. Utje Ch. Suganda,S.Sos. MAP, para partai pengusung mulai melakukan konsolidasi mempersiapkan penggantinya.
Di satu sisi pelayanan publik menjadi agenda vital bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kuningan. Terlepas dari proses pengusungan calon wakil bupati oleh partai-partai politik pengusung. Bagaimana kebutuhan masyarakat akan terwujudnya visi misi Bupati dan Semboyan Kuningan ASRI di sisa periode dibawah kepemimpinan sekarang?
Pengamat sosial dan politik, yang juga Ketua LSM Merah Putih Kuningan, Boy Sandi Kartanegara saat dimintai pendapatnya, Jumat (29/4) menyampaikan,"Saya fikir, tantangan Kabupaten Kuningan semakin berat."
"Visi Misi Kuningan MAS hanya bisa terwujud jika pemerintah fokus bekerja menyelesaikan masa bakti pencetus Visi Misi yg hanya tersisa 2 tahunan lagi. Dan itu perlu dukungan dari segenap komponen yg ada. Bupati harus ekstra keras bekerja mengejar target tersebut. Bagi saya, posisi wakil haruslah orang yang betul-betul bisa menyokong penuh bupati mewujudkan visi misi," lanjutnya.
Di satu sisi pelayanan publik menjadi agenda vital bagi kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kuningan. Terlepas dari proses pengusungan calon wakil bupati oleh partai-partai politik pengusung. Bagaimana kebutuhan masyarakat akan terwujudnya visi misi Bupati dan Semboyan Kuningan ASRI di sisa periode dibawah kepemimpinan sekarang?
Pengamat sosial dan politik, yang juga Ketua LSM Merah Putih Kuningan, Boy Sandi Kartanegara saat dimintai pendapatnya, Jumat (29/4) menyampaikan,"Saya fikir, tantangan Kabupaten Kuningan semakin berat."
"Visi Misi Kuningan MAS hanya bisa terwujud jika pemerintah fokus bekerja menyelesaikan masa bakti pencetus Visi Misi yg hanya tersisa 2 tahunan lagi. Dan itu perlu dukungan dari segenap komponen yg ada. Bupati harus ekstra keras bekerja mengejar target tersebut. Bagi saya, posisi wakil haruslah orang yang betul-betul bisa menyokong penuh bupati mewujudkan visi misi," lanjutnya.
Boy menambahkan, "kalau hanya akan jadi beban atau malah akan menghambat, lebih baik tak usah ada wakil sekalian. Kalaupun memang dipandang perlu, ambil saja dari dalam birokrasi yang tak punya ambisi atau kepentingan di 2018. Harus diingat, jika bupati gagal mewujudkan visi misi, masyarakat bisa menghukumnya pada pilkada berikutnya. Kita harus bisa mengimbangi percepatan pembangunan di kabupaten tetangga."
"Kalau kita terus disibukan oleh dinamika perebutan kekuasaan, kapan rakyat bisa menikmati pemerataan pembangunan? Jangan fikir masyarakat apatis. Semua mencermati apa dan siapa yang betul-betul bekerja melayani mereka," tandasnya.
"Jangan sampai kegalauan rakyat, dijawab oleh langkah aparat hukum untuk fokus menelusuri jejak orang yang "mencuri" uang mereka. Mari kita kawal proses ini dengan baik, agar apa yang jadi harapan segenap masyarakat seperti yang tertuang dalam visi misi bisa terwujud," ujarnya.
Boy menggarisbawahi, "Kita tak perlu drama atau sinetron perebutan kekuasaan yang dikemas dalam jargon demokrasi. Dengan atau tanpa wakil, Bupati harus bisa membawa Kuningan ke arah yang lebih baik. Itu yang lebih penting." (Dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.