SuaraKuningan.com – Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Hima PBSI) Universitas Kuningan periode 2016/2017 menggelar kegiatan sosial atau bakti sosial. Kegiatan sosial ini merupakan agenda rutin yang selenggarakan oleh pengurus Hima PBSI Universitas Kuningan setiap bulan Ramadhan sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat pedesaan. Tahun ini, kegiatan tersebut di selenggarakan di Desa Mekarsari Kecamatan Maleber, Selasa (21/06).
Kegiatan dengan tema “Berbagi Kebahagiaan dan Suka Cita di Bulan Suci” disambut baik oleh perangkat Desa Mekarsari dan masyarakat setempat. Adapun bentuk kegiatannya dikemas dalam beberapa agenda acara, yaitu: penyuluhan cara menulis surat dinas kepada perangkat desa, memberikan santunan kepada warga kurang mampu, membagikan baju bekas layak pakai, membagikan ta’jil kepada warga setempat, serta mengajar ngaji kepada anak-anak.
Sebelum memulai kegiatan, para panitia berkumpul di Balai Desa Mekarsari untuk mendapat pengarahan dari pihak pemerintah desa. Dalam sambutannya, Johan selaku Sekretaris Desa (Sekdes) mengatakan bahwa pada prinsipnya aparatur pemerintahan Desa Mekarsari menyambut baik dan memberikan izin kepada pengurus Hima PBSI Universitas Kuningan untuk menyelenggarakan kegiatan mulia tersebut. Johan berpesan kepada panitia agar bisa berbaur dengan masyarakat setempat, ia juga memberi kebebasan kepada panitia dalam menggunakan fasilitas desa.
“Silahkan gunakan fasilitas yang ada semaksimal mungkin untuk menunjang berbagai kegiatan, agar kegiatan ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat”, tuturnya saat mewakili sambutan Kepala Desa Mekarsari.
Sementara Lutfi Ahmad Fadilah selaku ketua Hima PBSI mengungkapkan bahwa kegiatan sosial yang dilakukannya bersama para panitia merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat kurang mampu, serta meningkatkan kesadaran untuk berbagi kepada sesama.
“Kegiatan sosial yang kami lakukan bersama rekan-rekan panitia adalah wujud konkrit kepedulian kami terhadap masyarakat kurang mampu, sehingga tumbuh kesadaran dalam diri untuk berbagi terhadap sesama, terlebih di bulan suci seperti saat ini tentu pahalanya akan berlipat ganda”, ungkapnya.
Lutfi juga berharap agar kegiatan sosial semacam ini akan terus diselenggarakan oleh pengurus Hima PBSI periode berikutnya, mengingat kegiatan sosial atau baksos membawa misi kemanusiaan.
Hal senada juga dipaparkan oleh Asep Jejen Jaelani selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Kaprodi PBSI). Menurutnya, kegiatan bakti sosial merupakan kegiatan positif mengingat kegiatan tersebut merupakan realisasi dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini dapat melatih mahasiswa untuk mengembangkan potensinya serta melatih untuk berbaur dengan masyarakat, sebab kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh mahasiswa harus ditunjang pula oleh kecerdasan emosional dan spiritual. Melalui kegiatan ini, tiga kecerdasan tersebut akan diperoleh”, papar Kaprodi PBSI.
Lebih lanjut, Jejen menegaskan bahwa Prodi PBSI selalu mendidik mahasiswanya agar tidak hanya mengejar nilai-nilai yang nantinya tertera pada transkrip nilai, lebih dari itu mahasiswa PBSI dituntut untuk mengembangkan sikap sosial serta menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Meski kegiatan tersebut hanya digelar satu hari, namun warga tampak antusias. Terbukti saat panitia mengajar ngaji kepada anak-anak, banyak orang tua yang membawa anak-anaknya ke masjid untuk diajari ngaji. (Achmad Ashikin/PBSI UNIKU/Red)
Kegiatan dengan tema “Berbagi Kebahagiaan dan Suka Cita di Bulan Suci” disambut baik oleh perangkat Desa Mekarsari dan masyarakat setempat. Adapun bentuk kegiatannya dikemas dalam beberapa agenda acara, yaitu: penyuluhan cara menulis surat dinas kepada perangkat desa, memberikan santunan kepada warga kurang mampu, membagikan baju bekas layak pakai, membagikan ta’jil kepada warga setempat, serta mengajar ngaji kepada anak-anak.
Sebelum memulai kegiatan, para panitia berkumpul di Balai Desa Mekarsari untuk mendapat pengarahan dari pihak pemerintah desa. Dalam sambutannya, Johan selaku Sekretaris Desa (Sekdes) mengatakan bahwa pada prinsipnya aparatur pemerintahan Desa Mekarsari menyambut baik dan memberikan izin kepada pengurus Hima PBSI Universitas Kuningan untuk menyelenggarakan kegiatan mulia tersebut. Johan berpesan kepada panitia agar bisa berbaur dengan masyarakat setempat, ia juga memberi kebebasan kepada panitia dalam menggunakan fasilitas desa.
“Silahkan gunakan fasilitas yang ada semaksimal mungkin untuk menunjang berbagai kegiatan, agar kegiatan ini bisa berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat”, tuturnya saat mewakili sambutan Kepala Desa Mekarsari.
Sementara Lutfi Ahmad Fadilah selaku ketua Hima PBSI mengungkapkan bahwa kegiatan sosial yang dilakukannya bersama para panitia merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat kurang mampu, serta meningkatkan kesadaran untuk berbagi kepada sesama.
“Kegiatan sosial yang kami lakukan bersama rekan-rekan panitia adalah wujud konkrit kepedulian kami terhadap masyarakat kurang mampu, sehingga tumbuh kesadaran dalam diri untuk berbagi terhadap sesama, terlebih di bulan suci seperti saat ini tentu pahalanya akan berlipat ganda”, ungkapnya.
Lutfi juga berharap agar kegiatan sosial semacam ini akan terus diselenggarakan oleh pengurus Hima PBSI periode berikutnya, mengingat kegiatan sosial atau baksos membawa misi kemanusiaan.
Hal senada juga dipaparkan oleh Asep Jejen Jaelani selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Kaprodi PBSI). Menurutnya, kegiatan bakti sosial merupakan kegiatan positif mengingat kegiatan tersebut merupakan realisasi dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini dapat melatih mahasiswa untuk mengembangkan potensinya serta melatih untuk berbaur dengan masyarakat, sebab kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh mahasiswa harus ditunjang pula oleh kecerdasan emosional dan spiritual. Melalui kegiatan ini, tiga kecerdasan tersebut akan diperoleh”, papar Kaprodi PBSI.
Lebih lanjut, Jejen menegaskan bahwa Prodi PBSI selalu mendidik mahasiswanya agar tidak hanya mengejar nilai-nilai yang nantinya tertera pada transkrip nilai, lebih dari itu mahasiswa PBSI dituntut untuk mengembangkan sikap sosial serta menjunjung tinggi nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Meski kegiatan tersebut hanya digelar satu hari, namun warga tampak antusias. Terbukti saat panitia mengajar ngaji kepada anak-anak, banyak orang tua yang membawa anak-anaknya ke masjid untuk diajari ngaji. (Achmad Ashikin/PBSI UNIKU/Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.