Pementasan drama ini merupakan agenda tahunan yang digelar oleh mahasiswa tingkat III Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Universitas Kuningan, sebagai bentuk ujian mata kuliah Apresiasi Drama dengan naskah yang berbeda setiap tahun. Selain syarat kelulusan mata kuliah Apresiasi Drama, pementasan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kecintaan dan apresiasi masyarakat Kabupaten Kuningan terhadap kesenian khususnya seni peran (drama).
Tahun lalu, mahasiswa tingkat III PBSI yang melakukan pementasan drama dibagi menjadi tiga kelompok teater, yakni Teater Banyoe, Teater Ilalang, dan Teater Dini Hari. Sedangkan tahun ini hanya dipentaskan oleh dua kelompok, yakni Teater Ilalang dan Teater Dini Hari.
Teater Ilalang pentas pada hari pertama (03/06), sementara Teater Dini Hari pentas pada hari kedua. Sejak hari pertama, pementasan tersebut tak pernah sepi dari penonton. Penonton yang hadir mayoritas adalah siswa SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Kuningan. Bahkan ada beberapa guru SMK yang turut hadir untuk menonton pementasan tersebut.
Kreativitas mahasiswa Prodi PBSI dalam memerankan tokoh-tokoh dalam naskah “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” rupanya mampu membius para penonton yang hadir. Terbukti saat pementasan berlangsung, tak ada penonton yang meninggalan gedung kesenian. Penonton tampak fokus menonton pertunjukan yang diperankan oleh mahasiswa PBSI sampai selesai.
Arip Hidayat, M.Pd. selaku dosen Prodi PBSI yang aktif dalam dunia teater menuturkan bahwa mahasiswa PBSI tingkat III sudah mampu menerapkan teori yang didapat di kelas pada saat proses pembelajaran ke dalam bentuk pementasan.
“Saya rasa mereka sudah mampu menerapkan berbagai teori, baik secara produksi maupun artistik. Pementasan ini tentu tidak terlepas dari keseriusan mereka dalam berproses”, tuturnya.
Sementara menurut Aan Sugiantomas, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama mengungkapkan, bahwa Prodi PBSI tidak akan menghentikan pementasan drama yang rutin digelar setiap tahun. Bahkan, ia menyarankan semua Prodi yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) melakukan hal serupa.
“Sebaiknya pementasan drama seperti ini tidak hanya di PBSI. Minimal semua Prodi di FKIP bisa melakukan hal serupa. Sebab, dengan bermain drama mahasiswa calon guru bisa menguasai ruang kelas”, ungkapnya usai pementasan hari kedua di gedung kesenian.
Aan juga menambahkan, pementasan drama seperti ini akan kembali digelar tahun depan oleh tingkat III berikutnya dengan naskah drama yang berbeda. Menurutnya, nilai mata kuliah Apresiasi Drama yang diberikan terhadap mahasiswanya tak cukup sebatas prosedual di atas kertas.(Achmad Ashikin/PBSI/UNIKU/Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.