Pramuka (kepanduan) mulai dikenal dan diminati di Inggris dan meluas ke seantero jagat terlahir dari "catatan" pengalaman aktifitas Bapak Kepanduan, Lord Baden Powell, “Aids to Scouting”. Segala kegiatan dan kejadian yang dialaminya semasa di kemiliteran ini menjadi awal kisah perjalanan Pramuka.
Secara umum dalam dekade awal abad 21, generasi saat ini berpotensi sekaligus berpeluang menjadi seorang ‘jurnalis’. Tidak perlu pergi jauh, tidak perlu bergabung dengan kantor berita besar dan terkemuka. Untuk menjadi ‘jurnalis’ cukup menggunakan pikiran dan rasa kemudian menuliskannya melalui kata-kata lalu menyebarkannya melalui media sosial.
Namun, dalam dunia Jurnalistik secara khusus, tetap adanya syarat, teknik, aturan, etika serta prosedur yang mengikat. Tidak semua media terupload di medsos dapat dikatakan berita. Ada persyaratan dan ketentuan yang membatasinya sehingga masuk pada tatanan layak atau tidaknya karya jurnalistik menjadi sebuah berita untuk dimuat di media baik online, cetak, maupun elektronik.
Hal tersebut disampaikan Ka Dany Andriawan (Pemred Media Online SuaraKuningan.com) dalam salah satu materi kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Media Informasi Gerakan Pramuka dan pembentukan Cyber Army Kwarcab Kuningan, Minggu (7/8).
Kegiatan yang diadakan di Sekretariat Kwartir Cabang Kuningan Jalan Bandorasa Wetan No 02 Cilimus Kuningan, diikuti sebanyak 80 orang anggota Pramuka. Mereka menerima materi Jurnalistik dari Kak Haris Nurmansyah (Andalan Kominfo Kwarda Jabar), Kak Abdul Rosid (Fajar News Cirebon), dan kak Dany Andriawan (suarakuningan.com).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan citra Gerakan Pramuka melalui publikasi dalam media sosial. Selain kegiatan ini juga dijadikan sebagai sarana melatih kemampuan jurnalis dan literasi anggota Pramuka Penegak dan Pandega Kwarcab Kuningan.(Nana Karno/ DKC Kuningan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.