Masing-masing lini kadang masih belum terkoneksi, sehingga ada orang (petani), tapi tidak tahu cara meningkatkan modal, pakan ikan dan peningkatan kapasitas pengetahuan.
Demikian sebaliknya, ada yang tertarik berinvestasi bidang perikanan lele ini, tapi terkendala kepercayaan pada petani siapa yang akan mengelola usahanya.
"Hal-hal tadi merupakan kondisi kurang teritegrasinya informasi dalam satu bidang saja, budidaya lele, saya tidak membicarakan bidang lain. Masalah koneksitas antar komponen ini masih menjad salah satu faktor penghambat peluang tumbuhnya potensi budidaya ikan lele di Kabupaten Kuningan," papar Lukman Mulyadi pemilik UPR Amparan Anyar Desa Tambakbaya Kecamatan Garawangi, Kamis (4/8).
"Kesempatan pengembangan budidaya ikan lele ini semakin terbuka lebar, kementrian melalui dinas pertanian mengeluarkan banyak program untuk bidang budidaya ikan lele. Untuk yang berminat mengembangkan dan memulai bisnis ikan lele, data-data Asalan Benih khususnya di Kabupaten Kuningan pun, ada di Dinas Pertanian," ujarnya.
"Jika koneksitas antar lembaga dan antar komponen ini terbangun baik, maka iklim usaha budidaya ikan lele di Kabupaten Kuningan dapat menjadi primadona. Sesuai rencana di bidang perikanan Kabupaten Kuningan, bahwasanya setelah empat tahun berlalu, gengsi ternak ikan gurame mulai tergeser dengan pamor ikan lele.Peluang pasar di Kabupaten Kuningan sendiri dapat dihitung kasar asumsi 20% penduduk Kuningan kali satu ons konsumsi per hari. Belum lagi ratusan pedagang makanan berbasis ikan lele di Kuningan," pungkasnya.(Dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.