SuaraKuningan – Otong, nama panggilan, pria paruh baya warga Kecamatan Kuningan merasa geram ketika berkunjung ke Objek Wisata (OW) Waduk Darma, Rabu (17/08) siang tadi.
Betapa tidak niatan dari rumahnya, dia membawa serta seluruh keluarganya menikmati perayaan agustusan di sana untuk mengisi liburan. Namun harapannya sirna ketika tidak satupun aroma kegiatan tujuh-belasan dihelat di OW tersebut. Untuk mengungkapkan kekecewaannya,
Otong memposting foto-foto setiap sudut OW Waduk Darma yang sepi ke group sosial media miliknya. “ Jangankan kegiatan tujuh-belasan, tak sehelai pun Bendera Merah Putih berkibar di sana, bahkan di perahu-perahu warga pun tak ada yang memasang bendera kebanggaan kita, “ curhatnya geram.
Menurutnya, sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas kebijakan pembangunan di Kuningan dan OW Waduk Darma yang menjjadi andalannya, pihak berwenang harus cerdas menatanya agar wisatawan tertarik mengunjunginya. “ Apalagi ini moment penting, tatkala Ibu Pertiwi memperingati hari kemerdekaannya, selayaknya menjadi saat tepat untuk mempromosikan wisata Kuningan dengan tema-tema kemerdekaan, “ ujar Otong.
Otong menunjukkan kemarahannya dengan terus memposting foto-foto dan kata-kata keras meminta aparat terkait untuk lebih peka pada hari bersejarah bagi Bangsa ini. “Mana pengelolanya? Masa bisanya cuman menarik karcis (masuk Objek Wisata- red) saja, tapi mengurusnya tidak becus. Di hari kemerdekaan ini ya pasang lah satu atau dua bendera merah putih. Masa selembar bendera saja gak bisa beli? Katanya pengelolanya dapat anggaran besar dari APBD untuk mengelola objek wisata di Kuningan, Malu kan jika ada pengunjung dari luar daerah," sindirnya.
Dirinya menambahkan, bahwa tidak adanya bendera merah putih di OW Waduk Darma pada saat hari kemerdekaan tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, harus ada teguran dan evaluasi pada pihak pengelola OW. “Ya kalau bukan di moment 17 Agustus mah saya kira bukan masalah, ketika setiap rumah mengibarkan bendera merah putih, masa di Objek Wisata yang katanya kebanggaan Kuningan tak bisa memasang satu pun, keterlaluan. Kami sebagai warga meminta wakil kami di legislatif untuk segera mengevaluasi pengelolaan Objek Wisata di Kuningan, yang terbukti amburadul ini,” pungkasnya seraya memohon agar aspirasinya bisa didengar oleh pihak berwenang di Kuningan. ** Nars.
Betapa tidak niatan dari rumahnya, dia membawa serta seluruh keluarganya menikmati perayaan agustusan di sana untuk mengisi liburan. Namun harapannya sirna ketika tidak satupun aroma kegiatan tujuh-belasan dihelat di OW tersebut. Untuk mengungkapkan kekecewaannya,
Otong memposting foto-foto setiap sudut OW Waduk Darma yang sepi ke group sosial media miliknya. “ Jangankan kegiatan tujuh-belasan, tak sehelai pun Bendera Merah Putih berkibar di sana, bahkan di perahu-perahu warga pun tak ada yang memasang bendera kebanggaan kita, “ curhatnya geram.
Menurutnya, sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas kebijakan pembangunan di Kuningan dan OW Waduk Darma yang menjjadi andalannya, pihak berwenang harus cerdas menatanya agar wisatawan tertarik mengunjunginya. “ Apalagi ini moment penting, tatkala Ibu Pertiwi memperingati hari kemerdekaannya, selayaknya menjadi saat tepat untuk mempromosikan wisata Kuningan dengan tema-tema kemerdekaan, “ ujar Otong.
Otong menunjukkan kemarahannya dengan terus memposting foto-foto dan kata-kata keras meminta aparat terkait untuk lebih peka pada hari bersejarah bagi Bangsa ini. “Mana pengelolanya? Masa bisanya cuman menarik karcis (masuk Objek Wisata- red) saja, tapi mengurusnya tidak becus. Di hari kemerdekaan ini ya pasang lah satu atau dua bendera merah putih. Masa selembar bendera saja gak bisa beli? Katanya pengelolanya dapat anggaran besar dari APBD untuk mengelola objek wisata di Kuningan, Malu kan jika ada pengunjung dari luar daerah," sindirnya.
Dirinya menambahkan, bahwa tidak adanya bendera merah putih di OW Waduk Darma pada saat hari kemerdekaan tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, harus ada teguran dan evaluasi pada pihak pengelola OW. “Ya kalau bukan di moment 17 Agustus mah saya kira bukan masalah, ketika setiap rumah mengibarkan bendera merah putih, masa di Objek Wisata yang katanya kebanggaan Kuningan tak bisa memasang satu pun, keterlaluan. Kami sebagai warga meminta wakil kami di legislatif untuk segera mengevaluasi pengelolaan Objek Wisata di Kuningan, yang terbukti amburadul ini,” pungkasnya seraya memohon agar aspirasinya bisa didengar oleh pihak berwenang di Kuningan. ** Nars.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.