suarakuningan.com - H. Amin Santono. S.Sos.MM anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi XI menggelar Sosialisasi MPR RI dengan lintas masyarakat Kuningan, Minggu (20/11). Bertempat di Aula Al Amin Desa Haurkuning Kecamatan Nusaherang.
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) dihadiri pula Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V.
Dihadiri sekitar 500 orang, terdiri dari Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Kepala Desa, Muspika, Majlis Taklim, Muslimat NU Kecamatan Nusaherang, dan Keluarga Besar lintas generasi.
Dalam sambutannya, Amin Santono menjelaskan bahwa kegiatan ini banyak manfaat, dan kegiatan Sosialisasi MPR RI (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat khususnya masyarakat lintas agama dan kepercayaan.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Lokasi atau peserta yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini adalah pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Turut memberikan sambutan, Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V, beliau menyatakan 4 pilar kebangsaan antara lain (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kebutuhan kita semua. Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing masing pilar tersebut. Keanekaragaman agama bukan menjadi penghalang melainkan perekat.
Sebagai narasumber atau pembicara adalah DR. H. Nurul Qomar. M.Pd (Haji Komar) yang juga Muballigh, dosen dan mantan personel artis 4 sekawan. Haji Komar yang di daulat menjadi pembicara, memberikan tema materi lebih spesifik yaitu Membangun Karakter Pancasila Dalam Kemajemukan Dalam Bermasyarakat.
Dengan gaya khas nya nank, dikemas dalam ceramah kuliah umum, H. Komar menjelaskan poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain ; Pertama. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Kedua, Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme. Ketiga, Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum.
Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial.
Keempat, Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara. (Red)
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) dihadiri pula Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V.
Dihadiri sekitar 500 orang, terdiri dari Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar, Tokoh Masyarakat, Alim Ulama, Kepala Desa, Muspika, Majlis Taklim, Muslimat NU Kecamatan Nusaherang, dan Keluarga Besar lintas generasi.
Dalam sambutannya, Amin Santono menjelaskan bahwa kegiatan ini banyak manfaat, dan kegiatan Sosialisasi MPR RI (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat khususnya masyarakat lintas agama dan kepercayaan.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Lokasi atau peserta yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini adalah pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Turut memberikan sambutan, Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V, beliau menyatakan 4 pilar kebangsaan antara lain (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kebutuhan kita semua. Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing masing pilar tersebut. Keanekaragaman agama bukan menjadi penghalang melainkan perekat.
Sebagai narasumber atau pembicara adalah DR. H. Nurul Qomar. M.Pd (Haji Komar) yang juga Muballigh, dosen dan mantan personel artis 4 sekawan. Haji Komar yang di daulat menjadi pembicara, memberikan tema materi lebih spesifik yaitu Membangun Karakter Pancasila Dalam Kemajemukan Dalam Bermasyarakat.
Dengan gaya khas nya nank, dikemas dalam ceramah kuliah umum, H. Komar menjelaskan poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain ; Pertama. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Kedua, Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme. Ketiga, Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum.
Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial.
Keempat, Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara. (Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.