Banyak Misteri di Balik Batu Tulis Situs Batu Naga Gunung Tilu Kuningan

suarakuningan.com - Di ujung tenggara Kabupaten Kuningan yang berbatasan langsung dua kabupaten, yakni Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes sekira 6 tahun ini makin ramai dikunjungi.

Wilayah Gunung Tilu di Dusun Banjaran Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana ini perlahan makin terkenal terutama di jejaring sosial.

Pojok 3 (Titik batas Kabupaten Cilacap - Kuningan - Brebes) berada di ketinggian 1300 m dpl dan kerap disentuh awan dan kabut, mengesankan "Negeri di Awan" ini belakang kerap dikunjungi peneliti.

Pengungkapan Situs Batu Tulis Bergambar Seekor Naga makin ramai diperbincangkan sekaligus diteliti. Baik dari aspek batuan, kesejarahan bentuk gambar dan kawasan situs. Bertebaran batu di kawasan ini seperti menandakan "Sebuah kawasan bebatuan" di masa lampau.

Beberapa artefak kuno, guci yang "ajaib" (meski dalam keadaan ditutupi, tapi air dalam guci kerap penuh sendiri setelah dipakai), lalu batu sebesar rumah dengan keunikan dicengkram akar cukup lebat dinamakan Batu Karut. Belum lagi keanehan lain dimana puluhan rumpun pohon bambu tumbuh di puncak Gunung Tilu menandakan pernah ada pemindahan tanaman bambu dari kaki Gunung yang sengaja ditanam di atas. Untuk pemukiman? Entahlah. Masih misteri.

Di kawasan itu pula ada hamparan batu seluas 5 hektar! Dinamakan Kuta Tingkem (Benteng Pelindung, red.) juga tentu beberapa mitos dan kisah beredar di kawasan ujung Kuningan ini.

Tim ekspedisi Kelana Buana Ralthagan, Komunitas Budaya & Seni Saung Indung, Peneliti Sejarah Tendi Chaskey, serta Pelestari kesenian, Kang Jajang Kujang Kuningan melakukan ekspedisi "Batu Naga".

Tim ekspedisi Ralthagan menemukan keunikan Batu Karut, dimana dengan aplikasi android yang diunduh dari playstore, "Metal Detector" (Bisa unduh disini) diukur, kekuatan pancaran energi yang ada menunjukkan angka 370 Mikro Tesla, (setara batu magnetik), Angka yang fantastik untuk kemungkinan pemanfaatan energi untuk terapi alternatif.(Dan)

Berita Budaya Desember 28, 2016