Adalah Ammar Chania, mahasiswa yang tinggal di Desa Pakapasan Girang Kecamatan Hantara, harus berjalan sejauh 8 kilometer! menuju Pasar Ciniru (Kecamatan Ciniru) hanya untuk menjangkau kendaraan angkutan yang membawanya ke kampus Uniku, kampus yang menjadi tumpuan untuk mengapai cita-citanya.Ammar sendiri berasal dari Desa Kadatuan Kecamatan Garawangi, dimana orangtuanya tinggal.
Beragam cuaca telah dilalui menemani menjadi saksi jejak semangatnya selama 2 semester di Jurusan Pendidikan Ekonomi.
Daya tahan dan daya juang yang ditempanya saat ini, bukan instan, pengalaman-pengalaman pahit akrab menemani sepanjang sejarah menyelesaikan setiap jenjang sekolah.
Nyaris tidak menyelesaikan SD, dan nyaris tidak mengenyam pendidikan menengah sempat mengancamnya.. Bahkan masuk SMA sama sekali tak terbayangkan, beruntung seorang guru SMA Negeri 1 Ciniru, Ade Rukmana bersedia menampung dan membantu biaya sekolahnya. Hingga akhirnya, pak Ade menjadi "bapak angkat"nya hingga saat ini.
Ammar, putra ke-3 dari 5 bersaudara putra pasangan Abdul Khalim dan Rumanah membuktikan diri, pahitnya keadaan ekonomi, tak menghalangi sedikitpun pada semangat belajar. Juara kelas diraihnya sejak bangku SD hingga SMA.
Beragam kegiatan keagamaan dan kegiatan sekolah lainnya dia ikuti disela kegiatannya membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Perjuangan panjangnya tak sia-sia, tahun 2015, lewat Program Beasiswa Bidikmisi dari Dikti, Ammar dapat menjalani kuliahnya saat ini.
Kini, dua semester dijalani Ammar untuk meraih cita-citanya menjadi seorang guru. Kisah perjuangannya menjalani pendidikannya, seakan menjadi oase inspirasi yang menarik untuk dapat ditiru semangatnya bagi generasi muda khususnya di Kabupaten Pendidikan.
Komunitas film, penulis, dan rekan-rekan di klub diskusi "Saung Mang Sukun" (media online suarakuningan.com) tertarik untuk mengangkat profil dan kisah Ammar di media. (Dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.