suarakuningan.com - Kepengurusan Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan (Uniku) periode 2017 – 2018, yang diketuai oleh Aris Risnandang secara resmi dilantik Wakil Dekan (Wadek) II FKIP Uniku Ngatimin DS, M.Pd. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Aula FKIP Universitas Kuningan, Kamis (19/01).
Pelantikan pengurus Hima Prodi PGSD tersebut, dihadiri Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Ngatimin DS, M.Pd., Ketua Prodi PGSD Dr. Pupu Saeful Rakhmat, M.Pd., Sekretaris Prodi PGSD Arrofa Acesta, M.Pd., Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kuningan Indra Adilla Pratama, Perwakilan dari BEM FKIP, Ketua Hima dari Prodi yang ada di lingkungan FKIP Uniku dan tamu undangan lainnya.
Ketua Hima Prodi PGSD terpilih Aris Risnandang dalam sambutannya, mengatakan, pelantikan ini merupakan sebagai salah satu langkah dalam estapet regenerasi sebuah organisasi dalam masa kepemimpinan.
“Maju mundurnya sebuah organisasi bisa dilihat dari hasil proses regenerasi yang baik dengan lahirnya kepemimpinan yang baru,” tuturnya.
Selain itu, Aris menambahkan, pelantikan ini bisa berguna untuk memajukan Hima itu sendiri. Apabila ada saran dan kritik yang membangun untuk Hima PGSD, dengan tangan terbuka kami siap menerimanya.
“Mohon doa restu dan bimbingannya dari semua pihak. Agar Hima Prodi PGSD ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa PGSD itu sendiri, mahasiswa FKIP, Universitas Kuningan dan masyarakat Kabupaten Kuningan pada umumnya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan Ngatimin DS, M.Pd., dalam sambutannya, mengatakan, kepercayaan itu adalah amanah. Sekecil apapun amanah itu, maka harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
“Kerjasama dalam program kerja dengan sesama organisasi lain, itu bisa sedikit membantu dalam hal bertukar pikiran demi kemajuan Hima itu sendiri,” tuturnya.
Selain itu, Ngatimin menjelaskan, Hima adalah ujung tombak Program Studi (Prodi) dalam penyelenggaraan kegiatan. Laksanakan semua kegiatan Hima sesuai dengan kesepakatan yang sudah direncanakan dalam Musyawarah Mahasiswa (Mumas) yang sudah digelar akhir pekan kemarin.
“Hima harus senantiasa berkomunikasi dengan Prodi dan Dekanat atau Wadek II dalam melaksanakan semua aspek kegiatan,” jelasnya.
Ditambahkannya, Hima itu bisa dikatakan sebagai wadah berhimpun mahasiswa sebagai wahana untuk mengasah kemampuan soft skill. Tetapi, dengan tegas saya katakan, untuk tidak boleh melupakan kewajiban yang utama yaitu belajar dan mengikuti perkuliahan sebagaimana mestinya.
“Suksesi kepemimpinan di dalam sebuah organisasi adalah sesuatu yang lumrah dan biasa. Begitupun demikian dengan pimpinan dekanat, saya mungkin ini adalah acara pelantikan Hima yang terakhir karena tugas saya sebagai Wadek II FKIP akan berakhir sampai dengan tanggal 30 Januari 2017,” pungkasnya.(Asep Supriadi/Uniku/red)
“Maju mundurnya sebuah organisasi bisa dilihat dari hasil proses regenerasi yang baik dengan lahirnya kepemimpinan yang baru,” tuturnya.
Selain itu, Aris menambahkan, pelantikan ini bisa berguna untuk memajukan Hima itu sendiri. Apabila ada saran dan kritik yang membangun untuk Hima PGSD, dengan tangan terbuka kami siap menerimanya.
“Mohon doa restu dan bimbingannya dari semua pihak. Agar Hima Prodi PGSD ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa PGSD itu sendiri, mahasiswa FKIP, Universitas Kuningan dan masyarakat Kabupaten Kuningan pada umumnya,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan Ngatimin DS, M.Pd., dalam sambutannya, mengatakan, kepercayaan itu adalah amanah. Sekecil apapun amanah itu, maka harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
“Kerjasama dalam program kerja dengan sesama organisasi lain, itu bisa sedikit membantu dalam hal bertukar pikiran demi kemajuan Hima itu sendiri,” tuturnya.
Selain itu, Ngatimin menjelaskan, Hima adalah ujung tombak Program Studi (Prodi) dalam penyelenggaraan kegiatan. Laksanakan semua kegiatan Hima sesuai dengan kesepakatan yang sudah direncanakan dalam Musyawarah Mahasiswa (Mumas) yang sudah digelar akhir pekan kemarin.
“Hima harus senantiasa berkomunikasi dengan Prodi dan Dekanat atau Wadek II dalam melaksanakan semua aspek kegiatan,” jelasnya.
Ditambahkannya, Hima itu bisa dikatakan sebagai wadah berhimpun mahasiswa sebagai wahana untuk mengasah kemampuan soft skill. Tetapi, dengan tegas saya katakan, untuk tidak boleh melupakan kewajiban yang utama yaitu belajar dan mengikuti perkuliahan sebagaimana mestinya.
“Suksesi kepemimpinan di dalam sebuah organisasi adalah sesuatu yang lumrah dan biasa. Begitupun demikian dengan pimpinan dekanat, saya mungkin ini adalah acara pelantikan Hima yang terakhir karena tugas saya sebagai Wadek II FKIP akan berakhir sampai dengan tanggal 30 Januari 2017,” pungkasnya.(Asep Supriadi/Uniku/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.