suarakuningan.com - Tantangan berat dihadapi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD) yang kini dijabat oleh DR. H. Dian Rahmat Yanuar M. Si..
Mantan Kadispenda tersebut mengeluhkan dengan banyaknya ruang kelas bahkan hampir Seribu ruang kelas dalam keadaan rusak, belum lagi ditambah beberapa Kantor UPTD Pendidikan yang juga dalam keadaan rusak.
Hal tersebut terungkap ketika Mang Sukun bertandang ke Kantor Dikbud yang berada di daerah Sukamulya, Kecamatan Cigugur dan langsung bertemu serta melakukan perbincangan dengan Kadisdikbud Kabupaten Kuningan DR. H. Dian Rahmat Yanuar M. Si.
Dengan wajah yang sumringah Kadisdikbud menjelaskan bahwa dirinya merasa prihatin, sebagai Kabupaten yang telah memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan tapi masih terdapat berbagai kekurangan yang harus segera diselaraskan.
Biaya pendidikan juga masih minim hanya dikisaran 5% saja padahal amanat Undang - Undang No. 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas memberi kewenangan bahwa anggaran Pendidikan yang bersumber dari APBD harus 20% dan itu diluar belanja pegawai alias gaji.
"Mengembangkan pendidikan walau biayanya sangat besar tidak akan menghasilkan uang tapi akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh. Dengan SDM yang tangguh maka pembangunan di Kuningan akan terangkat," paparnya.
H. Dian juga ingin melakukan penataan terhadap organisasi yang ada di lingkup Dikbud karena dirasa terlalu banyak kelompok - kelompok yang dikhawatirkan suatu saat akan terjadi konflik antar kelompok yang mungkin saja ditunggangi oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kelompok - kelompok yang ada agar guru kembali pada khitohnya untuk menjadi pengajar dan pendidik, tidak ikut -ikutan dalam organisasi apalagi yang bersipat politik, karena sudah ada PGRI sebagai organisasi yang resmi bagi para Guru. Sebagai tokoh panutan guru harus benar - benar eksis dimasyarakat sebagaimana sebutannya yaitu yang harus digugu dan ditiru. (Jon's)
Hal tersebut terungkap ketika Mang Sukun bertandang ke Kantor Dikbud yang berada di daerah Sukamulya, Kecamatan Cigugur dan langsung bertemu serta melakukan perbincangan dengan Kadisdikbud Kabupaten Kuningan DR. H. Dian Rahmat Yanuar M. Si.
Dengan wajah yang sumringah Kadisdikbud menjelaskan bahwa dirinya merasa prihatin, sebagai Kabupaten yang telah memproklamirkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan tapi masih terdapat berbagai kekurangan yang harus segera diselaraskan.
Biaya pendidikan juga masih minim hanya dikisaran 5% saja padahal amanat Undang - Undang No. 23 tahun 2003 tentang Sisdiknas memberi kewenangan bahwa anggaran Pendidikan yang bersumber dari APBD harus 20% dan itu diluar belanja pegawai alias gaji.
"Mengembangkan pendidikan walau biayanya sangat besar tidak akan menghasilkan uang tapi akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh. Dengan SDM yang tangguh maka pembangunan di Kuningan akan terangkat," paparnya.
H. Dian juga ingin melakukan penataan terhadap organisasi yang ada di lingkup Dikbud karena dirasa terlalu banyak kelompok - kelompok yang dikhawatirkan suatu saat akan terjadi konflik antar kelompok yang mungkin saja ditunggangi oleh pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu dirinya akan melakukan evaluasi terhadap kelompok - kelompok yang ada agar guru kembali pada khitohnya untuk menjadi pengajar dan pendidik, tidak ikut -ikutan dalam organisasi apalagi yang bersipat politik, karena sudah ada PGRI sebagai organisasi yang resmi bagi para Guru. Sebagai tokoh panutan guru harus benar - benar eksis dimasyarakat sebagaimana sebutannya yaitu yang harus digugu dan ditiru. (Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.