suarakuningan.com - Walau tempat latihan cukup memperihatinkan dan berpindah-pindah, tapi dengan modal kesabaran dan kecintaan terhadap olahraga Bulutangkis perlahan tapi pasti PB. SANGGARIANG makin menunjukkan prestasi.
PB SANGGARIANG yang dinakhodai pelatih bertangan dingin Uha Suhaedi (65) dan anaknya Deni Apriandi mampu memberikan kontribusi terhadap perbulutangkisan di Indonesia itu dibuktikan dengan masuknya beberapa pemain ke club - club besar seperti Djarum, Mutiara Bandung, SGS Bandung, Exis Jakarta dan Club besar lainnya.
Namun sayang kebanggan terhadap para pemain tersebut tidak disertai dengan kebanggaan terhadap sarana latihan yang dimiliki, walau nama PB nya Sanggariang tapi sekarang club tersebut tidak lagi berlatih di Gedung Sanggariang dikarenakan gedung tersebut tidak disewakan lagi untuk kegiatan Bulutangkis. Tapi walau dirasa kurang memadai sekarang Club tertua di kuningan tersebut berlatih di gedung Geraha Wangi dan Gedung PKPN.
Melihat kondisi seperti itu mengundang keperihatinan masyarakat pecinta Bulutangkis, satu diantaranya adalah Drs. H. Asep Endang Kosasih. Pengusaha rumah makan terkenal di daerah Jalaksana tersebut mengomentari kebijakan pembangunan yang tidak seimbang antara taman dan sarana olahraga.
"padahal seharusnya ada keseimbangan bahkan sarana olahraga harus lebih karena ada kaitannya dengan pembangunan mental masyarakat. Saya menaruh harapan besar sama Pa H. Acep sebagai Bupati Kuningan mudah - mudahan bisa melihat pakta yang ada," harapnya.
Asep melanjutkan, "berapa medali yang dipersembahkan oleh Atlit Kuningan yang memperkuat Kontingen PON Jawa Barat terutama dari cabang Atletik padahal kita tidak punya lapangan yang memadai didaerah lain tracknya sudah pakai bahan sintetis masa kita masih pakai bubuk bata, pemerintah termasuk DPRD juga harus bisa melihat persoalan tersebut, lamun teu ngahajakeunmah pasti moal boga boga."
H. Asep menyampaikan hal tersebut saat perpisahan siswa latih, Dimar (12) yang lolos audisi di club ternama yaitu PB. Mutiara Bandung. Dimar masuk ke PB. Mutiara setelah bersaing di audisi dengan menyisihkan 400 orang peserta dari berbagai club dan Kota di Indonesia, Dimar yang masih duduk di kelas I SMPN Hantara merupakan anak dari pasangan Yan Mulyana. S. Pd., dan Wafa Sriastria. S. Pd. Sekarang berlatih di Club Mutiara Bandung yang merupakan Club Bulutangkis bergengsi yang ada di Indonesia.
"Selain Dimar sudah banyak pemain asal Kuningan yang masuk di club - club besar bahkan pada Pon yang baru lalu berhasil menyumbangkan medali Emas untuk tim Peparda Jawa Barat, yaitu Deva yang merupakan Putera Pituin Kuningan, rasa - rasanya hanya Kabupaten Kuningan yang belum memiliki Gedung Bulutangkis milik Pemerintah," ujar Pemilik Rumah Makan Ulah Lali ini.(Mas Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.