Kini, DR. Nurul Qomar, mendapat kepercayaan menjabat rektor di Universitas Muhadi Setiabudi, Kabupaten Brebes. Sebelumnya lelaki bertubuh mungil yang kerap disebut "Qomar 4 Sekawan" ini pernah menduduki kursi parlemen pusat.
Selain mengajar di beberapa perguruan tinggi, Qomar adalah seorang motivator yang kerap diundang mengisi acara seminar dan workshop.
Memotivasi diselingi humor segar dan sarat nuansa religi menjadi ciri khas Qomar. Demikian pula saat menjadi pembicara di Sosialisasi MPR RI (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika), H. Amin Santono. S.Sos.MM (Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi XI) Bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kab. Kuningan, di Lembah Ciremai, Sabtu (16/4).
Dengan gaya khas nya nank, dikemas dalam ceramah kuliah umum, H. Komar menjelaskan poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain ; Pertama. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Kedua, Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme. Ketiga, Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya Tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum.
Prilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial.
Keempat, Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat.
Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.
Diakhir acara, Qomar menyempatkan melantunkan tembang sunda bersama komunitas kesenian Saung Indung. Bahkan kemahiran Qomar memamerkan kemahirannya berjaipong.(dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.