suarakuningan.com - Untuk meningkatkan sumber daya manusia agar mumpuni dalam olahraga beladiri pencak silat, klub olahraga prestasi PBSS Kuningan Pencak Silat Club (Perguruan Silat Bima Suci SMANTIKA) mengirimkan enam orang guna mengikuti kegiatan sosialisasi aturan baru pertandingan pencak silat di padepokan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jabar.
Keenam utusan yang dibiayai dari pribadi ketua klubnya agar bisa memahami dan menguasai perubahan aturan pertandingan dari hasil Musyarawah Nasional (Munas) IPSI tahun 2012 menjadi hasil Munas IPSI tahun 2016, selama dua hari tersebut, terdiri dari dua wasit & juri yang sudah mengantongi predikat grade II Jawa Barat, satu pelatih bersertifikat Jawa Barat, satu pelatih bersertifikat kabupaten dan dua kader pelatih PBSS Pencak Silat Club.
Ketua PBSS Pencak Silat Club (Perguruan Silat Bima Suci SMANTIKA), Iyan Irwandi, S.IP., mengatakan, olahraga pencak silat itu sangat dinamis sehingga apabila hanya berdiam diri tanpa mengikuti perubahan perkembangan baik dari sisi aturan atau kemampuan teknik bertanding, maka akan ketinggalan.
Untuk itu, meskipun harus biaya pribadi, pihaknya mengirimkan enam orang utusan guna biasa menyerap berbagai pengetahuan teori dan praktek yang disampaikan langsung oleh Ketua Lembaga Wasit & Juri Pengurus Daerah (Pengda) IPSI Jabar, Suhendi, yang dibantu wasit & juri yang sudah bersertifikat nasional.
“Diharapkan utusan yang sudah diikutsertakan mengikuti sosialisasi aturan baru pertandingan pencak silat tersebut, ditularkan lagi ke para pelatih dan anggota di internal PBSS Pencak Silat Club sehingga ketika mengikuti even-even di luar daerah, mereka sudah benar-benar siap,” tandasnya, kemarin.
Ketua Lembaga Wasit & Juri Pengda IPSI Jabar, Suhendi, mengatakan, seluruh pelatih dan aparat pertandingan yakni wasit & juri harus benar-benar memahami aturan pertandingan yang mengacu pada hasil Munas IPSI tahun 2016 karena nanti akan mulai diterapkan pada pelaksanaan kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil).(red)
Keenam utusan yang dibiayai dari pribadi ketua klubnya agar bisa memahami dan menguasai perubahan aturan pertandingan dari hasil Musyarawah Nasional (Munas) IPSI tahun 2012 menjadi hasil Munas IPSI tahun 2016, selama dua hari tersebut, terdiri dari dua wasit & juri yang sudah mengantongi predikat grade II Jawa Barat, satu pelatih bersertifikat Jawa Barat, satu pelatih bersertifikat kabupaten dan dua kader pelatih PBSS Pencak Silat Club.
Ketua PBSS Pencak Silat Club (Perguruan Silat Bima Suci SMANTIKA), Iyan Irwandi, S.IP., mengatakan, olahraga pencak silat itu sangat dinamis sehingga apabila hanya berdiam diri tanpa mengikuti perubahan perkembangan baik dari sisi aturan atau kemampuan teknik bertanding, maka akan ketinggalan.
Untuk itu, meskipun harus biaya pribadi, pihaknya mengirimkan enam orang utusan guna biasa menyerap berbagai pengetahuan teori dan praktek yang disampaikan langsung oleh Ketua Lembaga Wasit & Juri Pengurus Daerah (Pengda) IPSI Jabar, Suhendi, yang dibantu wasit & juri yang sudah bersertifikat nasional.
“Diharapkan utusan yang sudah diikutsertakan mengikuti sosialisasi aturan baru pertandingan pencak silat tersebut, ditularkan lagi ke para pelatih dan anggota di internal PBSS Pencak Silat Club sehingga ketika mengikuti even-even di luar daerah, mereka sudah benar-benar siap,” tandasnya, kemarin.
Ketua Lembaga Wasit & Juri Pengda IPSI Jabar, Suhendi, mengatakan, seluruh pelatih dan aparat pertandingan yakni wasit & juri harus benar-benar memahami aturan pertandingan yang mengacu pada hasil Munas IPSI tahun 2016 karena nanti akan mulai diterapkan pada pelaksanaan kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil).(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.