suarakuningan.com - H. Amin Santono. S.Sos.MM anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi XI berikan pencerahan dan pemahaman wawasan kebangsaan kepada ratusan kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) se kab, Kuningan, Sabtu (3/6).
Turut hadir Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V. Yosa Octora Santono putra dan tokoh muda Kuningan yang sedang ikut tandang makalangan suksesi kepala daerah. Haji Qomar, Artis/mubalig/motivator/Rektor UMUS Breber, Muspika Kecamatan Ciawigebang, dan Tokoh masyarakat setempat.
Kali ini wawasan kebangsaan Sosialisasi MPR RI (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) diadakan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Imaniah Desa Cihaur Kec. Ciawigebang. Nuansa nya lebih agamis dan religi.
Amin Santono menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat positif penuh manfaat, Sosialisasi MPR RI (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat khususnya bagi Satkorcab Banser Kab. Kuningan.
Lanjut Amin, Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelompok masyarakat atau peserta yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini adalah pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Kali ini wawasan kebangsaan Sosialisasi MPR RI (Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI) diadakan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Imaniah Desa Cihaur Kec. Ciawigebang. Nuansa nya lebih agamis dan religi.
Amin Santono menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat positif penuh manfaat, Sosialisasi MPR RI (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat khususnya bagi Satkorcab Banser Kab. Kuningan.
Lanjut Amin, Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelompok masyarakat atau peserta yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini adalah pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Turut memberikan sambutan, Hj. Yoyoh Rukiyah. S.Tr.Keb anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Demokrat Komisi V, beliau menyatakan 4 pilar kebangsaan antara lain (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kebutuhan kita semua. Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing masing pilar tersebut. Keanekaragaman karakter masyarakat bukan menjadi penghalang melainkan perekat
Kasatkorcab Banser NU Kab, Kuningan, Elon, mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih sedalamnya kepada Amin Santono, yang sudah berkean memfasilitasi kegiatan ini. Banser NU menjadi garda depan mengawal kebangsaan, dengan kegiatan wawasan 4 pilar kebangsaan ini, menjadikan semangat baru bagi Banser NU Kab. Kuningan.
Haji Komar yang di daulat menjadi pembicara, memberikan tema materi lebih spesifik yaitu Membangun Karakter Pancasila Dalam Kemajemukan Dalam Bermasyarakat,
Dengan gaya khas nya dikemas dalam ceramah kuliah umum, H. Komar menjelaskan poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain ; Pertama. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Kedua, Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme.
Ketiga, Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya Tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum. Prilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial.
Keempat, Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.(red)
Kedua, Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme.
Ketiga, Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya Tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum. Prilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial.
Keempat, Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat. Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.