suarakuningan.com - Koperasi yang dari sejak jaman dahulu sudah didengung - dengungkan dan diharapkan menjadi soko guru perekonomian rakyat Indonesia. Sekarang gaungnya masih terasa tapi implementasinya masih jauh dari harapan.
Bahkan banyak gedung - gedung besar yang dulu menjadi aset Koperasi Unit Desa (KUD) sekarang tinggal puing - puing dengan kondisi yang menyeramkan. Kalaupun ada koperasi yang dirasakan peranannya itu hanya koperasi simpan pinjam dan itupun hanya tulisan yang tertulis di depan gedungnya saja sebab perakteknya lebih banyak meminjamkan dengan bunga yang cukup mencekik (praktek rentenir).
Puncak Peringatan Hari Koperasi (HARKOP) ke-70 tingkat Jawa Barat dipusatkan di Kabupaten Kuningan dan secara resmi di buka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) hadir pula Bupati/Wali Kota se Provinsi Jawa Barat, sedangkan dari Pihak Kementerian Koperasi hadir Sekreraris Menteri.
Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa koperasi sebagai soko guru (tulang punggung) perekonomian Nasional harus bisa menjadi pemerata ekonomi masyarakat, sehingga akan lahir daya saing.
Aher juga menyayangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat inj tidak diimbangi dengan meratanya kesejahtraan masyarakat, koperasi harus menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, koperasi tidak bisa dianggap kecil sebab kalau dana sudah terkumpul dari anggota yang banyak maka akan tumbuh menjadi raksasa yang siap bersaing dengan usaha besar lainnya.
Dalam Pelaksanaan Puncak Hari Koperasi yang ke 70 yang diselenggarakan di Pandapa Paramarta dihadirkan pula para pengusaha UMKM dari 27 Kabupaten/Kota se Jawa Barat dengan membawa peroduk unggulan masing - masing, Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah mendapat porsi lebih banyak sehingga hampir semua produk unggulan bisa ditampilkan dan di jual, adapun produk yang dipasarkan selain cendera mata juga produk makanan dan fashion.
Sebagai tanda dibukanya pameran peroduk unggulan Gubernur didampingi Bupati Kuningan H. Acep Purnama dan Pejabat lainnnya didaulat untuk melakukan gunting pita sekaligus meninjau stand pameran.(Jon's)
Bahkan banyak gedung - gedung besar yang dulu menjadi aset Koperasi Unit Desa (KUD) sekarang tinggal puing - puing dengan kondisi yang menyeramkan. Kalaupun ada koperasi yang dirasakan peranannya itu hanya koperasi simpan pinjam dan itupun hanya tulisan yang tertulis di depan gedungnya saja sebab perakteknya lebih banyak meminjamkan dengan bunga yang cukup mencekik (praktek rentenir).
Puncak Peringatan Hari Koperasi (HARKOP) ke-70 tingkat Jawa Barat dipusatkan di Kabupaten Kuningan dan secara resmi di buka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) hadir pula Bupati/Wali Kota se Provinsi Jawa Barat, sedangkan dari Pihak Kementerian Koperasi hadir Sekreraris Menteri.
Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya menyampaikan bahwa koperasi sebagai soko guru (tulang punggung) perekonomian Nasional harus bisa menjadi pemerata ekonomi masyarakat, sehingga akan lahir daya saing.
Aher juga menyayangkan kondisi pertumbuhan ekonomi saat inj tidak diimbangi dengan meratanya kesejahtraan masyarakat, koperasi harus menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, koperasi tidak bisa dianggap kecil sebab kalau dana sudah terkumpul dari anggota yang banyak maka akan tumbuh menjadi raksasa yang siap bersaing dengan usaha besar lainnya.
Dalam Pelaksanaan Puncak Hari Koperasi yang ke 70 yang diselenggarakan di Pandapa Paramarta dihadirkan pula para pengusaha UMKM dari 27 Kabupaten/Kota se Jawa Barat dengan membawa peroduk unggulan masing - masing, Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah mendapat porsi lebih banyak sehingga hampir semua produk unggulan bisa ditampilkan dan di jual, adapun produk yang dipasarkan selain cendera mata juga produk makanan dan fashion.
Sebagai tanda dibukanya pameran peroduk unggulan Gubernur didampingi Bupati Kuningan H. Acep Purnama dan Pejabat lainnnya didaulat untuk melakukan gunting pita sekaligus meninjau stand pameran.(Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.