suarakuningan.com - Walau bukan trend tapi ini kejadian yang luar biasa dan membuat warga kecamatan Darma dan sekitarnya geger. Dalam seminggu ini di Kecamatan Darma telah terjadi Dua kali kasus Gantung Diri (GANDIR).
Pada Hari Kamis (13/7) Bunuh diri dengan cara Gandir terjadi di Desa Parung dengan Korban Gadis berusia 15 tahun, hari ini kasus serupa kembali terjadi dengan menimpa warga Desa Sakerta Timur, Carmin (83).
Berdasarkan penjelasan Kepala Desa Sakerta Timur Cucu Sudrajat bahwa Carmin yang aslinya adalah kelahiran Tegal, Jawa Tengah Enam bulan yang lalu pernah mau melakukan Bunuh diri di kamar mandi tapi beruntung waktu itu ketahuan sama anaknya sehingga tidak sampai terjadi bunuh diri.
Dan Kaget bukan kepalang ketika pagi tadi, Senin (17/7) ada masyarakat yang melapor kepada dirinya kalau Carmin sudah ditemukan menggantung di pinggir saung depan rumah tinggalnya dengan menggunakan Salang (alat untuk menggendong dingkul) yang di ikatkan ke bambu.
Carmin pertama kali ditemukan oleh Ukirah tetangga korban yang kebetulan sekitar jam 07.00 WIB melewati daerah tersebut, melihat mayat tergantung Ukirah secara spontan langsung teriak histeris sehingga secara tidak langsung mengundang tetangga lainnya datang ke tempat tersebut.
Melihat kejadian tersebut beberapa orang langsung melaporkannya ke pihak pemerintahan desa setempat, mendapat laporan dari warga Kepala Desa langsung melaporkan lagi ke Polsek Darma, selang beberapa waktu tim dari Polsek datang ke TKP disertai dengan Tim Inafis dari Polres Kuningan.
Hadir ke TKP Kapolsek Darma AKP. Maman B. Jiji, Daramil Kadugede Kapten Rosyidin, beserta Anggota.
Ketua Tim Otopsi Polres Kuningan dr. Roby dan dr. Rose Rismaya dari Tim Otopsi UPTD Puskesmas Kecamatan Darma berkesimpulan bahwa korban meninggal diperkirakan sekitar 6 jam lalu, ditemukan gumpalan darah yang telah membeku di tenggorokan yang menandakan bekas tambang.
Tidak ditemukan bekas luka lainnya sehingga kesimpulannya bahwa korban meninggal akibat gantung diri (GANDIR), atas permintaan keluarga akhirnya korban tidak dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi dalam dan akhirnya korban dimakamkan di saat itu juga di pemakaman umum Desa Sakerta Timur.
Berdasarkan keterangan dari beberapa warga yang dihubungi @mang sukun menjelaskan bahwa korban sebelum kejadian melakukan Gandir sering mengeluhkan penyakit yang dideritanya yaitu rematik yang sudah menahun, sehingga mungkin merasa perustasi dan akhirnya mengeksekusi dirinya sendiri dengan bunuh diri menggantung diri.(Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.