suarakuningan.com - Dari 93 Desa yang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Kuningan, Dua diantaranya di Kecamatan Darma dan berjalan kondusif.
Camat Kecamatan Darma Didin Bahrudin. S. Sos.,M. Si., selesai acara penghitungan suara sekitar pukul 17.00 WIB. menyampaikan laporannya bahwa pemilihan Kepala Desa di Kecamatan Darma yang di ikuti oleh Dua desa yaitu Desa Parung yang di ikuti oleh Dua Calon dan Desa Sakerta Barat diikuti oleh Dua Calon.
Desa Parung walaupun Dua Calon tapi Entin Kartini hanya merupakan calon pendamping dari Osa Maliki, karena masyarakat lain tidak ada yang mendaftar. Sedangkan dalam aturan tidak diperbolehkan Calon tunggal akhirnya didampingi oleh istrinya.
Hasil perolehan suara di Desa Parung dari hak pilih sejumlah 1.893 masuk 1.207 suara, dari suara tersebut masuk ke Entin Kartini (1) 177 suara, Osa Maliki (2) mendapat dukungan 884 suara.
Suara sah 1.033 sedangkan suara tidak sah 174 Suara, dengan hasil tersebut maka Osa Maliki yang merupakan calon Patahana berhak tampil kembali untuk memimpin Desa Parung untuk periode ke Dua masa bhakti 2018 - 2024.
Di Desa Sakerta Barat pemilihan yang berjalan agak sedikit panas dan tegang karena melibatkan Dua dinasti yaitu Dinasti Kuwu Dodo Subroto dan Dinasti Kuwu Hartono akhirnya Ade Bambang Yudistira yang merupakan Dinasti Dodo Subroto harus mau mengakui keunggulan H. Ridwan Fuzi (H. Wawan) yang merupakan trah dari Dinasti Kuwu Hartono.
Dari hak pilih sebanyak 1.852 dan masuk sebanyak 1.413 suara, H. Wawan (1) ternyata masih mampu meraup dukungan sebanyak 860 suara sedangkan rivalnya Ade Bambang Yudistira (2) hanya mampu meraup dukungan 529 suara sehingga jumlah suara sah sebanyak 1.389 suara dan suara tidak sah 24 suara.
Dengan hasil tersebut maka H. Wawan akan naik tahta kembali menggantikan isterinya Hj. Nuroh Nurhayati yang menduduki singgasana selama Satu Periode (2012-2018).
Dari Kecamatan Subang yang di ikuti oleh Tiga kandidat, aktifis balap motor, Irin Ismail (1) meraih dukungan 1.231 suara, Nining Rohini S.Pdi (2) meraih 676 suara dan Mahidin (3) meraih dukungan sebanyak 728 suara. sedangkan suara tidak sah sebanyak 32 suara.
Dari pengamatan @mang sukun masyarakat ternyata lebih antusias untuk mengikuti pemilihan Kepala Desa ketimbang pemilihan lainnya, itu bisa dilihat dari tingkat kehadiran warga masyarakat ke tempat pemungutan suara (TPS) faktor lainnya juga lebih disebabkan karena hubungan emosional antara calon dengan masyarakat cukup dekat.(Jon's)
Hasil perolehan suara di Desa Parung dari hak pilih sejumlah 1.893 masuk 1.207 suara, dari suara tersebut masuk ke Entin Kartini (1) 177 suara, Osa Maliki (2) mendapat dukungan 884 suara.
Suara sah 1.033 sedangkan suara tidak sah 174 Suara, dengan hasil tersebut maka Osa Maliki yang merupakan calon Patahana berhak tampil kembali untuk memimpin Desa Parung untuk periode ke Dua masa bhakti 2018 - 2024.
Di Desa Sakerta Barat pemilihan yang berjalan agak sedikit panas dan tegang karena melibatkan Dua dinasti yaitu Dinasti Kuwu Dodo Subroto dan Dinasti Kuwu Hartono akhirnya Ade Bambang Yudistira yang merupakan Dinasti Dodo Subroto harus mau mengakui keunggulan H. Ridwan Fuzi (H. Wawan) yang merupakan trah dari Dinasti Kuwu Hartono.
Dari hak pilih sebanyak 1.852 dan masuk sebanyak 1.413 suara, H. Wawan (1) ternyata masih mampu meraup dukungan sebanyak 860 suara sedangkan rivalnya Ade Bambang Yudistira (2) hanya mampu meraup dukungan 529 suara sehingga jumlah suara sah sebanyak 1.389 suara dan suara tidak sah 24 suara.
Dengan hasil tersebut maka H. Wawan akan naik tahta kembali menggantikan isterinya Hj. Nuroh Nurhayati yang menduduki singgasana selama Satu Periode (2012-2018).
Dari Kecamatan Subang yang di ikuti oleh Tiga kandidat, aktifis balap motor, Irin Ismail (1) meraih dukungan 1.231 suara, Nining Rohini S.Pdi (2) meraih 676 suara dan Mahidin (3) meraih dukungan sebanyak 728 suara. sedangkan suara tidak sah sebanyak 32 suara.
Dari pengamatan @mang sukun masyarakat ternyata lebih antusias untuk mengikuti pemilihan Kepala Desa ketimbang pemilihan lainnya, itu bisa dilihat dari tingkat kehadiran warga masyarakat ke tempat pemungutan suara (TPS) faktor lainnya juga lebih disebabkan karena hubungan emosional antara calon dengan masyarakat cukup dekat.(Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.