Kontingen dari 8 zona saat melakukan devile dalam pembukaan Gala Desa
Kabupaten Kuningan 2017 yang berlangsung di Lapangan Purabaya, Desa/Kecamatan Ciawigebang, Sabtu (30/9/). |
SuaraKuningan.com – 32 kecamatan yang terbagi dalam 8 zona ikuti event olahraga Gala Desa Kabupaten Kuningan 2017, gelaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) bekerjasama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Kecamatan Ciawigebang, Minggu hingga Selasa (30/9-3/10/2017).
Dijelaskan Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan Jaka Chaerul, kegiatan yang pembukaanya dilaksanakan di lapangan sepak bola Purabaya, Desa/Kecamatan Ciawigebang itu melibatkan seluruh desa/kelurahan yang ada di Kuningan, dan terbagi dalam 8 zona, dimana tiap zonanya terdiri dari 4 kecamatan.
“Dari 361 desa, dan 15 kelurahan yang tersebar dalam 32 kecamatan di Kabupaten Kuningan kita bagi menjadi 8 zona, dimana tiap zonanya terdiri dari 4 kecamatan, dan mereka telah melaksanakan pertandingan di zona masing-masing. Jadi yang saat ini mengikuti Gala Desa tingkat kabupaten merupakan para juara dari tiap zona, atau saat ini mereka mengikuti pertandingan putaran 8 besar,” terang Jaka.
Para atlet yang turut serta dalam Gala Desa ini, kata Jaka, mengikuti 6 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan, diantaranya atletik, tenis meja, bulu tangkis, sepak takraw, bola voli, dan sepak bola, “Dan untuk cabor atletik, tenis meja, dan sepak bola pertandingan dimulai hari ini, atau tepatnya setelah usai acara pembukaan,” katanya.
Sementara, Bupati Kuningan Acep Purnama dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kepercayaan, juga kesempatan kepada Kabupaten Kuningan untuk menyelenggarakan dua program olahraga, diantaranya pasanggiri pencak silat, serta program Gala Desa.
Acep meyakini, kepercayaan tersebut timbul karena selama ini berbagai prestasi olahraga telah ditorehkan para atlet Kabupaten Kuningan, terutama di cabor atletik, dan pencak silat, “Berbagai prestasi olahraga telah ditorehkan para atlet Kabupaten Kuningan hingga tingkat internasional, terutama pada cabor atletik,” katanya.
Sebagai bukti kehandalan para atlet atletik itu, sambung acep, seperti pada event terbaru yang tergelar di Kendal, Jawa Tengah, yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), 3 atlet pelajar kontingen Jawa Barat asal Kabupaten Kuningan berhasil menyumbangkan 3 emas, 1 perak, serta 2 perunggu.
“Bahkan yang membanggakan, diantara peraih medali emas tersebut, tercatat nama Alif M. Baskar, siswa SMAN Jalaksana berhasil pula memecahkan rekor nasional di nomor lompat tinggi, dengan lompatan setinggi 2.02 meter, yang sudah 10 tahun belum terpecahkan. Disamping itu, pada event Asean Games2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, atlet asal Kuningan juga, yakni Eki Febri Ekawati sukses mengharumkan nama Indonesia, dengan meriah medali emas pada nomor tolak peluru,” beber Acep.
Dan program Gala Desa ini juga, menurut Acep, merupakan kesempatan baik untuk pengembangan pada cabor lainnya, sekaligus untuk menggali potensi para atlet muda, mengingat salah satu syarat para peserta dalan event ini adalah putra putri Kuningan dengan usia maksimal 14 tahun, “Jadi kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari bakat para atlet usia muda yang ada di desa-desa, dan kelurahan di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Hal itu dibenarkan Edi Nurinda, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Ilmu Kesehatan Olahraga, perwakilan dari Kemenpora yang merupakan putra daerah Kuningan, bahwa berbagai prestasi olahraga telah diraih Kabupaten Kuningan hingga tingkat internasional, seperti dengan diraihnya medali emas pada nomor tolak peluru dalam Asean Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, serta 2 medali emas dipersembahkan atlet catur dan atletik Kuningan pada event Para Games 2017 di tempat yang sama.
“Dari 136 kabupaten dan kota di Indonesia yang diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan program Gala Desa 2017, 3 diantaranya berada di Jawa Barat, dan Kabupaten Kuningan merupakan salah satu dari 3 kabupaten dan kota tersebut, selain Pangan daran dan Bogor. Dan Kuningan ditunjuk, selain karena telah berhasil menorehkan berbagai prestasi bagus di bidang olahraga, terutama atletik, program ini juga bertujuan agar menjadi momentum kebangkitan dunia olahraga lainnya di Kabupaten Kuningan, untuk berprestasi pada di tingkat provinsi, maupun nasional,” tutur Edi. (red)
Para atlet yang turut serta dalam Gala Desa ini, kata Jaka, mengikuti 6 cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan, diantaranya atletik, tenis meja, bulu tangkis, sepak takraw, bola voli, dan sepak bola, “Dan untuk cabor atletik, tenis meja, dan sepak bola pertandingan dimulai hari ini, atau tepatnya setelah usai acara pembukaan,” katanya.
Sementara, Bupati Kuningan Acep Purnama dalam kata sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenpora yang telah memberikan kepercayaan, juga kesempatan kepada Kabupaten Kuningan untuk menyelenggarakan dua program olahraga, diantaranya pasanggiri pencak silat, serta program Gala Desa.
Acep meyakini, kepercayaan tersebut timbul karena selama ini berbagai prestasi olahraga telah ditorehkan para atlet Kabupaten Kuningan, terutama di cabor atletik, dan pencak silat, “Berbagai prestasi olahraga telah ditorehkan para atlet Kabupaten Kuningan hingga tingkat internasional, terutama pada cabor atletik,” katanya.
Sebagai bukti kehandalan para atlet atletik itu, sambung acep, seperti pada event terbaru yang tergelar di Kendal, Jawa Tengah, yakni Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), 3 atlet pelajar kontingen Jawa Barat asal Kabupaten Kuningan berhasil menyumbangkan 3 emas, 1 perak, serta 2 perunggu.
“Bahkan yang membanggakan, diantara peraih medali emas tersebut, tercatat nama Alif M. Baskar, siswa SMAN Jalaksana berhasil pula memecahkan rekor nasional di nomor lompat tinggi, dengan lompatan setinggi 2.02 meter, yang sudah 10 tahun belum terpecahkan. Disamping itu, pada event Asean Games2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, atlet asal Kuningan juga, yakni Eki Febri Ekawati sukses mengharumkan nama Indonesia, dengan meriah medali emas pada nomor tolak peluru,” beber Acep.
Dan program Gala Desa ini juga, menurut Acep, merupakan kesempatan baik untuk pengembangan pada cabor lainnya, sekaligus untuk menggali potensi para atlet muda, mengingat salah satu syarat para peserta dalan event ini adalah putra putri Kuningan dengan usia maksimal 14 tahun, “Jadi kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari bakat para atlet usia muda yang ada di desa-desa, dan kelurahan di Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Hal itu dibenarkan Edi Nurinda, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Ilmu Kesehatan Olahraga, perwakilan dari Kemenpora yang merupakan putra daerah Kuningan, bahwa berbagai prestasi olahraga telah diraih Kabupaten Kuningan hingga tingkat internasional, seperti dengan diraihnya medali emas pada nomor tolak peluru dalam Asean Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, serta 2 medali emas dipersembahkan atlet catur dan atletik Kuningan pada event Para Games 2017 di tempat yang sama.
“Dari 136 kabupaten dan kota di Indonesia yang diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan program Gala Desa 2017, 3 diantaranya berada di Jawa Barat, dan Kabupaten Kuningan merupakan salah satu dari 3 kabupaten dan kota tersebut, selain Pangan daran dan Bogor. Dan Kuningan ditunjuk, selain karena telah berhasil menorehkan berbagai prestasi bagus di bidang olahraga, terutama atletik, program ini juga bertujuan agar menjadi momentum kebangkitan dunia olahraga lainnya di Kabupaten Kuningan, untuk berprestasi pada di tingkat provinsi, maupun nasional,” tutur Edi. (red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.