Penulis : Ajeng Dwi Lestari (Mahasiswa Uniku Fakultas Ekonomi)
Hai, anak muda. Sedang apa di sana? Sedang belajar? Berkarya? Ngelem? Atau mabuk-mabukan? Ngisep ganja? Atau sedang menyiksa diri sendiri? Atau sedang apa?
Apa kau tau?
Kejayaan suatu negara itu tergantung pada generasi mudanya, yaitu kita. Namun bisakah negara ini maju jika di sudut desa terpencil dan jauh dari kebisingan saja generasi muda seperti kita telah mengenal ganja, rokok, lem, dan atau video porno? Bisakah negara kita maju jika di usia kita yang begitu muda kita telah mengenal itu semua? Sungguh tragis generasi kita ini!
Pendidikan formal bukanlah satu-satunya alat untuk mencegah hal semacam itu. Tidakkah waktu anak di rumah lebih banyak? Dan, ya! Seorang remaja berasal dari seorang anak dan bayi yang terlahir fitri, bersih, seperti kertas putih. Kepribadian dan perilaku mereka di masa mendatang (di masa remaja) tergantung orang-orang yang melukisnya, mendidiknya menjadikannya baik atau buruk.
Adapun peribahasa mengatakan: “Buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya.”
Lalu, apakah kau akan selalu menyimpulkan bahwa anak yang bandel pasti orangtuanya dulu juga bandel dan lain sebagainya.
Tapi ada pula yang secara tidak langsung membantah peribahasa itu. Seperti ini: “Kalau pohonnya di tepi jurang? Apakah buahnya akan jatuh di dekat pohon itu sendiri?”
Jadi kesimpulannya, lingkungan pun sangat memengaruhi pergaulan dan sikap seorang anak atau remaja.
Sungguh miris, di kampung halaman saya saja, sudah banyak anak kemarin sore yang setiap hari kerjaannya hanya merokok di tempat yang tersembunyi, setiap malam minggu kerjaannya main keluyuran, bahkan sampai berdua-duaan dengan pasangan sesama bocahnya. Di mana peran orang tua? Masyarakat? Mereka berlaku demikian entah memang tak tahu, tak mau, atau tak mampu membentengi anaknya dari pergaulan semacam itu. Lalu apakah perlu diadakan penyuluhan secara intensif dan preventif tentang parenting? Menurut saya pribadi hal ini sangat perlu! Hal ini berguna untuk membekali orang tua yang mempunyai anak balita atau batita, agar mulai diarahkan sejak mereka kecil. Bagaimana cara mendidik anak tanpa kata-kata yang kasar dan memanjakan secara berlebihan. Seorang bayi akan tumbuh menjadi seorang pemuda atau pemudi yang mana mereka adalah tonggak sebuah negeri.
Pesan untuk kawan sebaya:
“Hai, Kawan! Kapan kita akan berpegangan? Melawan kebodohan dan kenistaan? Hai, Kawan! Kapan kita akan menyingkap kebenaran? Menjadi generasi super yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan negara ini. Hai, Kawan! Ayo kita perangi semua kejanggalan, agar negera kita jaya, aman, dan nyaman.”
Jadi, apakah kau masih ingin berdiam dalam kesalahan? Menambah daftar sampah masyarakat di masa mendatang, ditambah dengan catatan kriminal yang begitu banyak? Jangan! Kita semua harus menjadi generasi produktif yang mampu menyumbangkan karya dan pemikiran juga dedikasi pada negera, karena itulah modal nomor satu untuk membangun sebuah negara yang maju lagi bermoral. Semoga Tuhan mengabulkan.
Salam literasi! Semoga ada kebaikan dalam tulisan ini, khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya untuk kita semua. Aamiin. ***
Apa kau tau?
Kejayaan suatu negara itu tergantung pada generasi mudanya, yaitu kita. Namun bisakah negara ini maju jika di sudut desa terpencil dan jauh dari kebisingan saja generasi muda seperti kita telah mengenal ganja, rokok, lem, dan atau video porno? Bisakah negara kita maju jika di usia kita yang begitu muda kita telah mengenal itu semua? Sungguh tragis generasi kita ini!
Pendidikan formal bukanlah satu-satunya alat untuk mencegah hal semacam itu. Tidakkah waktu anak di rumah lebih banyak? Dan, ya! Seorang remaja berasal dari seorang anak dan bayi yang terlahir fitri, bersih, seperti kertas putih. Kepribadian dan perilaku mereka di masa mendatang (di masa remaja) tergantung orang-orang yang melukisnya, mendidiknya menjadikannya baik atau buruk.
Adapun peribahasa mengatakan: “Buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya.”
Lalu, apakah kau akan selalu menyimpulkan bahwa anak yang bandel pasti orangtuanya dulu juga bandel dan lain sebagainya.
Tapi ada pula yang secara tidak langsung membantah peribahasa itu. Seperti ini: “Kalau pohonnya di tepi jurang? Apakah buahnya akan jatuh di dekat pohon itu sendiri?”
Jadi kesimpulannya, lingkungan pun sangat memengaruhi pergaulan dan sikap seorang anak atau remaja.
Sungguh miris, di kampung halaman saya saja, sudah banyak anak kemarin sore yang setiap hari kerjaannya hanya merokok di tempat yang tersembunyi, setiap malam minggu kerjaannya main keluyuran, bahkan sampai berdua-duaan dengan pasangan sesama bocahnya. Di mana peran orang tua? Masyarakat? Mereka berlaku demikian entah memang tak tahu, tak mau, atau tak mampu membentengi anaknya dari pergaulan semacam itu. Lalu apakah perlu diadakan penyuluhan secara intensif dan preventif tentang parenting? Menurut saya pribadi hal ini sangat perlu! Hal ini berguna untuk membekali orang tua yang mempunyai anak balita atau batita, agar mulai diarahkan sejak mereka kecil. Bagaimana cara mendidik anak tanpa kata-kata yang kasar dan memanjakan secara berlebihan. Seorang bayi akan tumbuh menjadi seorang pemuda atau pemudi yang mana mereka adalah tonggak sebuah negeri.
Pesan untuk kawan sebaya:
“Hai, Kawan! Kapan kita akan berpegangan? Melawan kebodohan dan kenistaan? Hai, Kawan! Kapan kita akan menyingkap kebenaran? Menjadi generasi super yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan negara ini. Hai, Kawan! Ayo kita perangi semua kejanggalan, agar negera kita jaya, aman, dan nyaman.”
Jadi, apakah kau masih ingin berdiam dalam kesalahan? Menambah daftar sampah masyarakat di masa mendatang, ditambah dengan catatan kriminal yang begitu banyak? Jangan! Kita semua harus menjadi generasi produktif yang mampu menyumbangkan karya dan pemikiran juga dedikasi pada negera, karena itulah modal nomor satu untuk membangun sebuah negara yang maju lagi bermoral. Semoga Tuhan mengabulkan.
Salam literasi! Semoga ada kebaikan dalam tulisan ini, khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya untuk kita semua. Aamiin. ***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.