Kesungguhan Pa Kokom Ajak Petani Kopi Agar Petik Merah

suarakuningan.com - Pemandangan tidak biasa, saat penulis mengunjungi rumah Pak Kokom (Komara), petani kopi di Desa Cibeureum Kecamatan Cilimus. 

"Ritual" penyajian kopi ala barista coffee shop yang disajikan, jauh dari kesan petani kopi biasa. Penulis diajak melihat proses penyajian kopi mulai dari memilih jenis green coffee bean. Kemudian , pak Kokom menakar berat biji kopi matangnya untuk digiling.

Harum semerbak memenuhi ruangan saat bubuk kopi dikeluarkan dari gilingan. Kopi tubruk disiapkan menambah aroma yang luar biasa. Kopi Robusta Cibeureum. Para pecinta kopi se wilayah III Cirebon mengenal kelebihan rasa jenis kopi Cibeureum yang satu ini.

"Cukup panjang proses saya mengenal dan mencoba makin mengetahui serba serbi kopi dan perkebunan kopi. Sekitar dua tahun lalu, saya mulai mencoba mengubah kebiasaan teknik panen parol (dicabut kopi hijau dan merah satu tangkai) menjadi panen petik merah kopi saja," kisahnya.

"Alhamdulillah, ternyata, dengan perjalanan waktu, rekan-rekan petani pun melihat perbedaan hasil yang saya peroleh dengan yang hanya petik parol. Tidak sampai disitu, akhirnya saya mengikuti pelatihan-pelatihan untuk pengolahan pasca panen hingga penanganan produk jadi," tambahnya.

Munculnya UKM-UKM coffee shop di Kuningan, membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan petani secara nyata. Meskipun daya serap hasil panen kopi petik merah di Kuningan masih belum tinggi. Namun Pak Kokom terus berbagi pengalaman dan informasi peluang dan keuntungan petik merah kopi kepada rekan-rekan petani kopi baik di Desa Cibeureum, maupun dari desa desa lain di Kabupaten Kuningan.

Gelas kopi saya sudah kosong, saat hujan yang sejak asyik ngobrol dengan Pak Kokom mulai reda. Kabut tebal menyelimuti kawasan Desa Cibeureum saat melewati kebun-kebun kopi yang mulai terlihat merah buah kopi.(red)

Berita Pertanian Ragam November 24, 2017