suarakuningan.com - H. Amin Santono. S.Sos.MM anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Komisi XI memberikan pemahaman wawasan kebangsaan terhadap warga masyarakat Pangandaran. Kegiatan berupa Optimalisasi Sosialisasi MPR RI (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika), dilaksanakan Minggu (10/12) di Aula Wisma Raharja Parigi dimulai pukul 90.00 wib s/ds dihadiri 200 orang terdiri dari berbagai kalangan dari Forum Aparat Desa Se Kecamatan Parigi, Karang Taruna, Tim Sar, Kader Posyandu, Tim Penggerak PKK, Muslimat NU ranting desa, tokoh alim ulama dan unsur MUSPIKA Kec. Parigi Kab. Pangandaran.
Dalam paparannya, H. Amin Santono mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi MPR RI (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sangat penting bagi masyarakat Pangandaran khususnya warga kecamatan Parigi. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Lokasi atau desa yang menjadi pelaksanaannya kegiatan ini adalah desa pilihan. Dan sebagai anggota MPR/DPR RI, sudah tugasnya mensosialisasikan 4 pilar ini.
Turut memberikan paparan, Yosa Octora Santono, Tokoh Muda Jawa Barat asal Kuningan, beliau menyatakan 4 pilar kebangsaan antara lain (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kebutuhan kita semua. Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing masing pilar tersebut.
Abdul Rasyid perwakilan pemuda Pangandaran menyatakan bahwa bangsa ini berdiri atas pilar pilar kebangsaan, seyogyanya perlu dioptimal kan lebih dalam fungsi (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) di masyarakat.
Secara detail Amin Santono menjelaskan spesifik terkait membangun spirit karakter Pancasila dalam kehidupan masyarakat, terdapat poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain:
Ø Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Ø Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme
Ø Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya Tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum
Ø Prilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial
Ø Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat
Ø Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.(red)
Turut memberikan paparan, Yosa Octora Santono, Tokoh Muda Jawa Barat asal Kuningan, beliau menyatakan 4 pilar kebangsaan antara lain (UUD1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) kebutuhan kita semua. Setiap warga negara harus memahami dan mengamalkan makna dari masing masing pilar tersebut.
Abdul Rasyid perwakilan pemuda Pangandaran menyatakan bahwa bangsa ini berdiri atas pilar pilar kebangsaan, seyogyanya perlu dioptimal kan lebih dalam fungsi (UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) di masyarakat.
Secara detail Amin Santono menjelaskan spesifik terkait membangun spirit karakter Pancasila dalam kehidupan masyarakat, terdapat poin poin yang menjadi keresahan masyarakat kini antara lain:
Ø Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh sebagian pemimpin dan masyarakat, sehingga akibatnya Krisis akhlak dan moral berupa ketidakadilan, korupsi, kolusi nepotisme, dan pelanggaran hukum serta pelanggaran HAM.
Ø Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku, budaya dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh Pemerintah dan masyarakat, yang mengakibatkan Tawuran warga, dan terorisme
Ø Penegakan hukum tidak berjalan dengan baik dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa akibatnya Tidak adanya keadilan dan persamaan hak warga negara dihadapan hukum
Ø Prilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme serta kurangnya keberpihakan kepada kelompok usaha kecil dan menengah yang mengakibatkan Krisis ekonomi yang berkepanjangan, Hutang besar yang dipikul oleh negara, Pengangguran, Kemiskinan dan Kesenjangan sosial
Ø Sistim Politik tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan Belum dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah dan mampu memberikan keteladanan serta pemimpin yang mampu memperjuangkan kepentingan rakyat
Ø Penyalahgunaan kekuasaan sebagai akibat lemahnya fungsi pengawasan oleh internal pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat serta terbatasnya pengawasan oleh masyarakat dan media massa pada masa lampau, akibatnya Kurangnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.