suarakuningan.com - Kementrian Pariwisata Republik Indonesia terus mensuport Kabupaten Kuningan untuk menjadi daerah tujuan wisata, langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun mental masyarakatnya untuk bisa menjadi masyarakat pariwisata tanpa meninggalkan budaya leluhur disertai tetap mempertahankan kearifan lokal.
Untuk menuju kearah itu Kementrian Pariwisata RI bersama Pemkab Kuningan melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata akan menggelar malam Pesona Indonesia dengan menampilkan pagelaran kolosal Kolaborasi Wayang Ajen bersama Ki Dalang Kondang H. Wawan Ajen.
Berdasarkan rilis yang diterima Suara Kuningan.com yang dikirim langsung oleh Ki Dalang Wawan Ajen bernama lengkap Dr.H.Wawan Gunawan, S,Sn. MM yang sekaligus sebagai pembuat naskah dalam pentas tersebut akan mempersembahkan lakon dengan judul "SULUK JABANING LANGIT" lakon tersebut akan mengupas tuntas tentang perilaku kehidupan sekarang yang sedang terjadi di jaman now.
Berdasarkan rilis yang diterima Suara Kuningan.com yang dikirim langsung oleh Ki Dalang Wawan Ajen bernama lengkap Dr.H.Wawan Gunawan, S,Sn. MM yang sekaligus sebagai pembuat naskah dalam pentas tersebut akan mempersembahkan lakon dengan judul "SULUK JABANING LANGIT" lakon tersebut akan mengupas tuntas tentang perilaku kehidupan sekarang yang sedang terjadi di jaman now.
Suluk Artinya Saliq Atau Sloka Adalah Jalan Spiritual. Jabaning Langit adalah suatu tempat yang sangat suci. Jalan suci menuju jabaning langit yaitu alam cahaya atau alam kesucian.
Suluk jabaning langit adalah jalan menuju kesucian jiwa untuk menyatu dengan cahaya keillahian melalui toreqoh, dengan talqin dzikir mengisi ruh dan hati melalui dzikrulloh dengan kalimah tauhid "la illaha illalloh". Menyimpan, menetapkan dan mematri kalimah "la illaha illalloh" dalam ruh, dalam hati dan sekujur tubuh. Dimana kapan sedang apa kita selalu bersama Alloh.
Lakon ini adalah renungan Ki Dalang Wawan Ajen, dalam merespon dan menceritakan kisah kekinian yang menjadi issu dan kejadian di masyarakat, sebagai kritik sosial terhadap kasus-kasus yang terjadi di dalam negri ini, dikemas dalam bentuk lakon wayang ajen yang lebih gaul. Wayang ajen zaman now.
Suluk jabaning langit adalah nilai spiritual sebagai solusi yang harus diagungkan oleh seluruh rakyat dan para pemimpin negeri dalam mencari solusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang krusial.
Permasalahan seperti kejahatan, keresahan, kebencian, kemunafikan, ketidakadilan, ketimpangan, kerakusan, keserakahan, kedzoliman, kebiadaban dan kenistaan.
Suluk jabaning langit adalah kunci spirit dan nilai spiritual yang menyatu dalam diri manusia antara: raga,rasa,rasio, dan ruh dalam tatanan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Alloh SWT untuk memberikan kontribusi positif dalam menciptakan diri yang lebih baik dan sempurna untuk kesejahteraan dzohir batin.
Karya nyata dalam hidup untuk keagungan agama dan kejayaan bangsa dan negara direalisasikan dalam prilaku kehidupan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa. Kesejahteraan bangsa secara dzohir batin dalam mengabdi kepada bangsa yang kita cintai dengan wujud kerja dan karya nyata.
Wayang ajen antara tontonan dan tuntunan. Dimana sebagai tontonan, penampilan yang begitu spektakuler dan menghibur. Wayang milenia, wayang zaman now.
Sedangkan sebagai tuntunan, pesan moral yang disampaikan ki dalang dalam pertunjukan dengan menyodorkan nilai-nilai kearifan lokal yang luhur yaitu nilai adiluhung sebagai ciri bangsa yang berbudaya. Nilai-nilai moral spiritual keagamaan kemanusian dan nilai religius yang diterjemahkan dalam bahasa pertunjukan wayang ajen yang luwes dan santun serta mudah dicerna oleh penonton.
Selain pagelaran wayang ajen juga akan hadir para pejabat Kementrian Pariwisata RI diantaranya Sekertaris Menteri Pariwisata RI, Drs H Ukus Kuswara MM, Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH. MH., dan seluruh pejabat Pemkab Kuningan juga Anggota DPR RI Komisi X, Puti Guntur Soekarno Putri. (Jon's)
Suluk jabaning langit adalah jalan menuju kesucian jiwa untuk menyatu dengan cahaya keillahian melalui toreqoh, dengan talqin dzikir mengisi ruh dan hati melalui dzikrulloh dengan kalimah tauhid "la illaha illalloh". Menyimpan, menetapkan dan mematri kalimah "la illaha illalloh" dalam ruh, dalam hati dan sekujur tubuh. Dimana kapan sedang apa kita selalu bersama Alloh.
Lakon ini adalah renungan Ki Dalang Wawan Ajen, dalam merespon dan menceritakan kisah kekinian yang menjadi issu dan kejadian di masyarakat, sebagai kritik sosial terhadap kasus-kasus yang terjadi di dalam negri ini, dikemas dalam bentuk lakon wayang ajen yang lebih gaul. Wayang ajen zaman now.
Suluk jabaning langit adalah nilai spiritual sebagai solusi yang harus diagungkan oleh seluruh rakyat dan para pemimpin negeri dalam mencari solusi untuk memecahkan berbagai persoalan yang krusial.
Permasalahan seperti kejahatan, keresahan, kebencian, kemunafikan, ketidakadilan, ketimpangan, kerakusan, keserakahan, kedzoliman, kebiadaban dan kenistaan.
Suluk jabaning langit adalah kunci spirit dan nilai spiritual yang menyatu dalam diri manusia antara: raga,rasa,rasio, dan ruh dalam tatanan nilai keimanan dan ketakwaan kepada Alloh SWT untuk memberikan kontribusi positif dalam menciptakan diri yang lebih baik dan sempurna untuk kesejahteraan dzohir batin.
Karya nyata dalam hidup untuk keagungan agama dan kejayaan bangsa dan negara direalisasikan dalam prilaku kehidupan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dan bangsa. Kesejahteraan bangsa secara dzohir batin dalam mengabdi kepada bangsa yang kita cintai dengan wujud kerja dan karya nyata.
Wayang ajen antara tontonan dan tuntunan. Dimana sebagai tontonan, penampilan yang begitu spektakuler dan menghibur. Wayang milenia, wayang zaman now.
Sedangkan sebagai tuntunan, pesan moral yang disampaikan ki dalang dalam pertunjukan dengan menyodorkan nilai-nilai kearifan lokal yang luhur yaitu nilai adiluhung sebagai ciri bangsa yang berbudaya. Nilai-nilai moral spiritual keagamaan kemanusian dan nilai religius yang diterjemahkan dalam bahasa pertunjukan wayang ajen yang luwes dan santun serta mudah dicerna oleh penonton.
Selain pagelaran wayang ajen juga akan hadir para pejabat Kementrian Pariwisata RI diantaranya Sekertaris Menteri Pariwisata RI, Drs H Ukus Kuswara MM, Bupati Kuningan H. Acep Purnama SH. MH., dan seluruh pejabat Pemkab Kuningan juga Anggota DPR RI Komisi X, Puti Guntur Soekarno Putri. (Jon's)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.