suarakuningan.com - Bencana alam memang bukan sebuah kejadian yang diinginkan, tapi kita sebagai manusia harus menerima apapun ketentuan Tuhan termasuk bencana.
Dimusim hujan kali ini sepertinya Allah SWT sedang menguji kekuatan iman warga masyarakat kab. Kuningan dibeberapa wilayah seperti halnya yang terjadi di Dusun Cigerut Desa Cipakem kec. Maleber.
Dusun Cigerut menjadi daerah yang terdampak bencana longsor dan mengharuskan warganya mengungsi secara keseluruhan, karna kondisi kampung yang rawan untuk ditinggali, bahkan sudah seminggu lebih mereka berada dipengungsian yakni di Balai Desa cipakem.
Dan diantara ratusan pengungsi, terdapat sejumlah 31 orang anak yang bersekolah di MTs Ma'arif NU Cipakem. Pada saat evakuasi dari lokasi bencana banyak diantara anak yang tidak sempat membawa perlengkapan sekolah seperti baju seragam, buku, dll. Hal tersebut, menjadikan kesulitan bagi para siswa untuk bersekolah.
Melihat kondisi tersebut, menimbulkan keprihatinan bagi pihak sekolah sehingga berinisiatif untuk membantu siswa-siswi tersebut.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian, pihak sekolah memberikan bantuan secara langsung kepada siswa-siswi korban bencana tersebut dengan menyumbangkan sedikit nominal uang, sembako, dan pakaian.
Acara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, (6/3) bertempat dihalaman sekolah. “Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk "kadeudeuh" pihak sekolah kepada siswa-siswinya,” ungkap salah seorang guru, Ato Sugiarto.
Pihaknya merasa bersedih atas kejadian bencana yang menimpa beberapa siswanya. Kami sangat merasakan betul apa yang dirasakan anak-anak kami yang terkena musibah, pastinya sedih, takut, dan trauma, jelas Ato.
Terpisah, Kepala sekolah MTs Ma'arif NU Cipakem, Yusup Rosada, S. Ag menambahkan. Kegiatan ini merupakan support moril dari pihak sekolah. “Memang kita tidak bisa membantu banyak, tapi setidaknya usaha kita dapat memberikan dukungan mental bagi anak-anak, agar mereka tidak berlama-lama terlarut dalam kesedihan.Selain itu, kita juga mengharap dengan upaya tersebut dapat mendorong siswa-siswi supaya dapat fokus lagi dalam belajar, mengingat banyak agenda-agenda sekolah yang akan dihadapi. Apalagi siswa kelas 9 sebentar lagi akan melaksanakan UN,” ujarnya.(Humas MTs Ma'arif Cipakem/red)
Dan diantara ratusan pengungsi, terdapat sejumlah 31 orang anak yang bersekolah di MTs Ma'arif NU Cipakem. Pada saat evakuasi dari lokasi bencana banyak diantara anak yang tidak sempat membawa perlengkapan sekolah seperti baju seragam, buku, dll. Hal tersebut, menjadikan kesulitan bagi para siswa untuk bersekolah.
Melihat kondisi tersebut, menimbulkan keprihatinan bagi pihak sekolah sehingga berinisiatif untuk membantu siswa-siswi tersebut.
Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian, pihak sekolah memberikan bantuan secara langsung kepada siswa-siswi korban bencana tersebut dengan menyumbangkan sedikit nominal uang, sembako, dan pakaian.
Acara tersebut dilaksanakan pada hari Selasa, (6/3) bertempat dihalaman sekolah. “Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk "kadeudeuh" pihak sekolah kepada siswa-siswinya,” ungkap salah seorang guru, Ato Sugiarto.
Pihaknya merasa bersedih atas kejadian bencana yang menimpa beberapa siswanya. Kami sangat merasakan betul apa yang dirasakan anak-anak kami yang terkena musibah, pastinya sedih, takut, dan trauma, jelas Ato.
Terpisah, Kepala sekolah MTs Ma'arif NU Cipakem, Yusup Rosada, S. Ag menambahkan. Kegiatan ini merupakan support moril dari pihak sekolah. “Memang kita tidak bisa membantu banyak, tapi setidaknya usaha kita dapat memberikan dukungan mental bagi anak-anak, agar mereka tidak berlama-lama terlarut dalam kesedihan.Selain itu, kita juga mengharap dengan upaya tersebut dapat mendorong siswa-siswi supaya dapat fokus lagi dalam belajar, mengingat banyak agenda-agenda sekolah yang akan dihadapi. Apalagi siswa kelas 9 sebentar lagi akan melaksanakan UN,” ujarnya.(Humas MTs Ma'arif Cipakem/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.