suarakuningan.com - Tak bisa dipungkiri, kehidupan itu berpasangan ada lahir dan ada batin, terlepas apapun istilahnya, astral, jin, dimensi lain, atau bahkan batin nya hati ego dan jiwa manusia. Atau secara umum kerap disebut "area gaib".
Meski kecerdasan manusia sudah sangat baik dalam hal teknologi dan ilmu pengetahuan, tapi tetap masih terlalu banyak misteri rahasia Sang Maha Ghaib. Bahkan kejadian-kejadian "tidak rasional" kerap terjadi.
Di area Bukit Sarongge Dusun Cibodas Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin yang dibawahnya kini menjadi pertambangan galian batu andesit, kerap terjadi hal-hal aneh menurut warga. Di bukit tersebut ada areal "Mungkal Tumpang" (mungkal / batu dalam wewengkon Kuningan), yang dikisahkan turun temurun merupakan outer post dari 24 kuwu Cipondok untuk memantau air sungai bila hujan deras terus menerus. Karena luapan air akan berdampak ke beberapa desa di Cibingbin. Kisah pemuda desa yang enggan disebutkan namanya, yang mendengar kisah turun temurun itu dari almarhum kuncen setempat.
Bah Uung (60), salah satu warga pernah syok, saat istrinya yang asli urang Cibingbin, tiba-tiba berbicara dalam bahasa Cirebon. Lain waktu malah bertingkah aneh seperti seorang pertapa, lalu berbicara bahasa sunda jaman baheula yang agak kurang difahami.
Abah Uung berkisah. Dalam kondisi tersebut, istrinya meminta kopi yang langsung disruput habis saat kopi masih panas. Lalu dengan bahasa sunda buhun, "istri" saya mengungkapkan kegelisahannya pengrusakan alam oleh manusa jaman kiwari, lalu meminta diantarkan ke makam R. Nur Soengeb, dan berpesan "jaga solatmu". Tak lama istri saya tersadar, dan memang agak penakut, kaget mengetahui tengah di area makam keramat, langsung meminta pulang.
Baca Juga:
Makam RADEN Noer Sungeb, Aneh, Meski Tepi Sungai Tak Pernah Kena Luapan Air
"mungkin gelisah, karuhun disini berkali rasuki warga...," ujar Bah Uung.
"Pernah, beberapa orang berziarah ke makam R. Noer Sungeb lalu mengunjungi Mungkal Tumpang, tak lama terdengar letupan aneh di area dekat pertambangan batu. Beberapa hari pertambangan terhenti operasinya. Kami tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Yang aneh, adanya pusaran angin di lokasi, entah memang gejala alam biasa atau hal lain. Wallohu alam," kisahnya.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.