suarakuningan.com - Banyaknya keluhan dan informasi rumah warga yang terdampak longsoran galian batu andesit di Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin, Plt Bupati Kuningan Dede Sembada, ST bersama Kapolres Kuningan, AKBP Yuldi Yusman meninjau lokasi, Kamis (5/4).
Rombongan yang tiba di lokasi galian di Bukit Sarongge yang terletak tidak jauh dari situs Mungkal Tumpang (baca: Makam RADEN Noer Sungeb, Aneh, Meski Tepi Sungai Tak Pernah Kena Luapan Air) ini menarik perhatian puluhan warga.
Ketika rombongan melalui rumah-rumah warga sepanjang jalur Desa Sukaharja - Desa Cipondok yang dilalui rombongan mengundang perhatian warga.
Plt Bupati dan Kapolres tampak kaget, Galian Batu Andesit yang dilaporkan baru berizin sebulan setengah, telah menimbulkan dampak longsoran ke pemukiman warga. Salah satu rumah warga yang terdekat terhantam longsoran.
Dan saat rombongan melihat tebing tepi sungai, longsoran sudah tinggal beberapa meter mendekati sungai.
Saat Plt Bupati dan Kapolres berdialog dengan Kuwu, Perangkat Desa dan masyarakat. Nyaris ricuh, karena Kades Cipondok mengatakan telah mengundang seluruh warga yang berbatasan dengan lokasi pertambangan, sedangkan beberapa warga yang berada di dekatnya mengaku tidak diundang.
Kapolres menghimbau agar masyarakat tetap tenang, dan mempercayakan proses penanganannya kepada pemerintah.
Plt. Bupati segera berkonsultasi dengan beberapa aparatnya dengan adanya kondisi nyata pertambangan tersebut. Kepada warga, Dede Sembada meminta untuk tetap bersabar dan akan memanggil pengusaha serta mempelajari proses perijinannya oleh dinas juga meninjau ulang "pelanggaran" sempadan sungai batas galian.
Saat rombongan pergi, beberapa warga mengungkapkan rasa syukur dan harapannya akan ditutupnya galian yang menimbulkan dampak pada pemukiman tersebut.(red)
Kapolres menghimbau agar masyarakat tetap tenang, dan mempercayakan proses penanganannya kepada pemerintah.
Plt. Bupati segera berkonsultasi dengan beberapa aparatnya dengan adanya kondisi nyata pertambangan tersebut. Kepada warga, Dede Sembada meminta untuk tetap bersabar dan akan memanggil pengusaha serta mempelajari proses perijinannya oleh dinas juga meninjau ulang "pelanggaran" sempadan sungai batas galian.
Saat rombongan pergi, beberapa warga mengungkapkan rasa syukur dan harapannya akan ditutupnya galian yang menimbulkan dampak pada pemukiman tersebut.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.