Politik adalah strategi menghadapi ketidakmungkinan
Oleh: Ikhsan Bayanuloh (Pengajar di MTs PUI Kuningan)
Dalam politik semuanya mungkin atas ketidakmungkinan, Semuanya cuma permainan yang dapat dipermainkan sesuai kehendak para aktor. Dalam politik ga ada yg ideologis. sampai detik ini, dalam politik itu, tidak ada kawan sejati atau lawan abadi, yang ada cuma kepentingan pragmatis sesaat dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Sebagian besar Politik kepentingan jauh mengalahkan ideologi, partai maupun golongan. Tapi kenapa masih ada sebagian dari saudara kita yang masih kebawa narasi kebencian yang dimainkan oknum elite politisi ya?
Semestinya, masyarakat milenial pemakai medsos wajib mengerti, bahwa politik itu permainan yang dinamis. Jangan korbanin teman, saudara, tetangga cuma karena beda pilihan politik. Yang wajar wajar aja, ga perlu emosional.
Disaat masyarakat gontok-gontokan, ngotot-ngototan, mereka yang jadi elit politik ketawa ketiwi aja ngeliat semua berdebat kusir, menghabiskan energi dengan saling mencela pilihan orang lain.
Masyarakat yang harusnya sibuk dengan aktivitas masing-masing sebagai penguat pondasi berbangsa dan bernegara. Jangan sampai hidupnya menjadi generasi pemungut sampah informasi atau hoax. Dari mulai berita sampah sampai tidak malu-malu bertutur kata seperti sampah dan sumpah serapah.
Ingat teman, Pilkada cuma 5 tahunan, yang dilaksanakan hanya dalam satu hari.
Tapi melanjutakan kehidupan bersaudara, bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara adalah hal yang selamanya harus kita jaga di Republik ini hingga akhir hayat.
Kita Sempurnakan untuk senantiasa berikhtiar agar terjaga dan terpeliharanya stabilitas daerah yang lebih baik&kondusif. Jangan tanamkan dalam hati kita untuk merusak kota kelahiran kita tercinta karena syahwat berlebihan dalam menyikapi perbedaan pilihan politik, setelah para pendahulu kita merawat dan menjaga tanah leluhur kita dari ancaman perpecahan dan penjajahan.
Maka tiada pilihan lain bagi kita Untuk mengakhiri buruk sangka/ suudzon, sudahilah saling menghujat, menutup tutur kata yang menimbulkan ujaran kebencian, Jauhi informasi hoax, kubur rasa iri, dengki dan dendam, buang sikap egoisme pribadi dan fanatisme bersifat parsial, jauhi klaim merasa dirinya paling benar, hindari kompetisi yang tak sehat, hentikan ghibah dan pemutar balikan fakta, urungkan niat jahat, menebar aib dan fitnah, kita bunuh nafsu syaitan, borgol kesombongan dan kecongkakan, redakan amarah, kita pasung serta penjarakan kepicikan dan mensudahi kemunafikan serta bentuk keburukan lainnya.
Marilah kita rawat, kawal dan muliakan terus semangat KeIslaman kita dalam bersaudara untuk silih asah, silih asih dan silih asuh dalam bingkai kasih sayang dan semangat persaudaraan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Irhamuu man fil ardhi...Yarhamukum man fissamaa"
'Kasih sayanglah terhadap orang orang yang diatas bumi, Maka yang dilangit akan mengasihi&menyayangimu'.
Jadikanlah pemilu sebagai ajang untuk mencerdaskan, mencerahkan, mengedukasi kedewasaan politik masyarakat, memerdekakan ketidak adilan, memerdekakan kebodohan memerdekakan kemiskinan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat lahir bathin.
Allah mengabarkan dalam firmannya:
'Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan 'senda gurau dan permainan'. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
(QS : Al Ankabut 64).
Wallaahu a'lam bishowab.
Salam demokrasi yang jujur, adil, damai, dan berkeadaban menuju Kuningan yang bermartabat.
Dalam kesempatan ini pula saya dan keluarga mengucapkan:
Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H
تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّا وَمنْكُمْ صِيَامَنَا وَصِيَامَكُمْ,
كُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ. اَللّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ العَاءِدِيْنَ وَالفَاءِزِيْنَ وَالمَقْبُوْلِيْنَ.
Mohon maaf lahir Batin atas segala salah dan khilaf.
Semoga Allah memberkahi hidup kita dan dapat bertemu Ramadhan akan datang. Aamiiin.
ikhsan & keluarga
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.