suarakuningan.com - Siapa bilang gerakan literasi untuk kecakapan hidup hanya berhenti pada baca dan tulis.
Adalah salah satu praktik baik yang dilakukan oleh pak Kuwu (kepala desa) Kutawaringin, Selajambe, Kuningan.
Lewat kerja-kerja dunia pertanian, pak Kuwu mengajak warga masyarakatnya sadar atau melek (literat) dengan potensi sistem sosial, sistem panen, jejak seni-budaya dan peradaban tinggalan moyangnya.
Bersama LKP Lembah Kamuning, Cigugur. Kuwu mengerahkan 200 petani warga desa untuk menyehatkan tanah-tanah sawah yang sudah dirusak pupuk kimia selama puluhan tahun. Bersama komunitas benih Nusantara, pak Kuwu mulai memakai kembali benih SRI, benih lokal yg pernah bilang karena gerusan revolusi hijau.
Bersama PAUD-Dikmas, Kemendikbud, pak Kuwu juga mulai merangkul sekolah-sekolah formal dan non formal, ulama, tokoh masyarakat, maupun seniman dan budayawan lokal pengelola sanggar seni yang nyaris mati, mencoba menghidupkan kembali angklung dan sedekah bumi lewat perayaan panen raya padi SRI organik, Senin, (17/9).
Partisipasi masyarakat yang semula dipahami sebatas gotong royong kosong (sekadar rutinitas), mulai diisi dengan kesadaran kritis untuk menggali potensi-potensi yang sempat dimiliki masyarakat desa agraris pedalaman kaki Gunung Ciremai.(LKP LK/red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.