suarakuningan.com - Ka Mabigus (Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan) Pangkalan SMAN 1 Garawangi, Drs. H. Rukadi,M.Pd. membuka kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan Kian Santang Gudep 08055 dan Rara Santang Gudep 08056 yang dilaksanakan 14 s.d. 16 September di Balong Dalem Jalaksana dengan tema membentuk generasi pelopor yang berkarakter, religius, dan tangguh.
Kegiatan diisi dengan penjelajahan, refling, lintas basah, jalan-jalan malam, dan berbagai lomba seperti lomba baca puisi, cerdas cermat, pidato 3 bahasa, bakiak, tarik tambang, dan pentas seni.
Acara api unggun dan pentas seni diawali dengan pagelaran wayang pada kain putih yang isinya mengingatkan bahwa semua kehidupan sudah ada yang mengatur. Dilanjutkan dengan adegan tarian Rara Santang menuju Kian Santang yang berdiri di panggung untuk melesatkan anak panah berapi ke susunan kayu bakar sebagai tanda dimulainya pentas seni.
Dalam amanatnya ka mabigus mengapresiasi pembukaan pentas seni sebagai karya seni yang patut diacungi jempol dan mengingatkan simbol api yang berkobar adalah bergeloranya semangat juang generasi muda yang pantang menyerah untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Selain manfaat api sebagai penerang, menghangatkan badan, dan dapat mengusir binatang buas agar tidak mendekat.
Ka mabigus juga berharap agar peserta PTA memiliki jiwa patriotik seperti Kian Santang dan Rara Santang sebagai pahlawan tanah pasundan yang sangat agung dan kepahlawanannya tidak diragukan lagi. "Dasa Darma jangan hanya dijadikan slogan saja tapi harus menjadi kepribadian yang harus kita miliki", tandasnya.
Hafid, anggota sangga penegas 1 menyampaikan kesannya terhadap acara api unggun yang dikemas meriah. "Salah satu momen yang tidak bisa dilupakan", ujarnya.
Lebih lanjut Hafid mengatakan pensi dari ekskul teater adalah yang paling menarik baginya. " Pesan moral yang dapat kita ambil dari naskah 'Teroris' karya Tatang Sumarsono yaitu ketika mencurigai sesuatu jangan sembarangan memberikan informasi", ujarnya.
Hana Diah, anggota sangga pelaksana 3 tak mau kalah menyampaikan kesannya terhadap kegiatan PTA yang menjadikan peserta lebih mandiri, tidak tergantung pada orang lain. "Kita harus bisa masak sendiri kalau tidak mau sakit, karena kegiatannya banyak dan menguras tenaga", ujarnya.(Yuniawati/kontributor))
Dalam amanatnya ka mabigus mengapresiasi pembukaan pentas seni sebagai karya seni yang patut diacungi jempol dan mengingatkan simbol api yang berkobar adalah bergeloranya semangat juang generasi muda yang pantang menyerah untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan. Selain manfaat api sebagai penerang, menghangatkan badan, dan dapat mengusir binatang buas agar tidak mendekat.
Ka mabigus juga berharap agar peserta PTA memiliki jiwa patriotik seperti Kian Santang dan Rara Santang sebagai pahlawan tanah pasundan yang sangat agung dan kepahlawanannya tidak diragukan lagi. "Dasa Darma jangan hanya dijadikan slogan saja tapi harus menjadi kepribadian yang harus kita miliki", tandasnya.
Hafid, anggota sangga penegas 1 menyampaikan kesannya terhadap acara api unggun yang dikemas meriah. "Salah satu momen yang tidak bisa dilupakan", ujarnya.
Lebih lanjut Hafid mengatakan pensi dari ekskul teater adalah yang paling menarik baginya. " Pesan moral yang dapat kita ambil dari naskah 'Teroris' karya Tatang Sumarsono yaitu ketika mencurigai sesuatu jangan sembarangan memberikan informasi", ujarnya.
Hana Diah, anggota sangga pelaksana 3 tak mau kalah menyampaikan kesannya terhadap kegiatan PTA yang menjadikan peserta lebih mandiri, tidak tergantung pada orang lain. "Kita harus bisa masak sendiri kalau tidak mau sakit, karena kegiatannya banyak dan menguras tenaga", ujarnya.(Yuniawati/kontributor))
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.