suarakuningan.com - Ratusan pesilat muda dari berbagai daerah di Jawa Barat dan sekitarnya, akan ikut andil dalam meramaikan pertarungan kejuaraan pencak silat antar pelajar Jurnalis Cup IV yang memperebutkan Piala Bergilir Ketua Dewan Pembina Amanah Center pada tanggal 29 September-1 Oktober 2018 mendatang di Gedung SKB.
Ketua Panitia Pelaksana, Devi Pebriyanti didampingi Sekretaris, Yogi Rumansyah, mengatakan, tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan kejuaraan pencak silat Jurnalis Cup membidik kalangan pelajar dan mahasiswa tetapi khusus tahun 2018 ini, diprioritaskan bagi pelajar saja.
Untuk itu, nomor kelas yang dipertandingkan pun, meliputi kategori pra junior (pesilat Sekolah Dasar), junior (pesilat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan yang usianya masih remaja) dan kategori junior (Sekolah Menengah Atas/Kejuruan/sederajat).
Sedangkan berdasarkan data yang terhimpun di panitia, ada ratusan pesilat dari berbagai sekolah yang telah mendaftarkan diri baik dari wilayah perkotaan dan daerah-daerah pelosok Kuningan maupun luar daerah sehingga diperkirakan kejuaraan beladiri yang memperebutkan Piala Bergilir Ketua Dewan Amanah Center, dipastikan bakal sangat kompetitif.
“Alhamdulillah, respon pesilat pelajar untuk mengikuti kejuaraan pencak silat Jurnalis Cup yang sudah menjadi agenda rutin tahunan klub olahraga prestasi Paguyuban Barudak Silat Sekolah (PBSS) Kuningan, sangat tinggi. Bahkan, sedikitnya, ada sekitar 400 pesilat yang akan bertarung untuk membawa harum nama sekolahnya masing-masing,” ujar Mahasiswa Prodi PG Sunda Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan, Kamis (27/9/2018).
Ketua PBSS Kuningan, Iyan Irwandi, S.IP., menyebutkan, kejuaraan pencak silat pelajar yang didukung organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut, hanyalah sebagai wadah pembinaan generasi muda agar minat dan bakat mereka dapat tersalurkan ke arah yang lebih baik melalui pertarungan resmi di arena pertandingan.
Langkah ini, diharapkan dapat meminimalisir kenakalan remaja yang bisa merusak masa depan terutama peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Karena tujuan utama dari pertadingan ini, adalah tidak hanya fisik tetapi membentuk jiwa para generasi penerus bangsa yang berkarakter. “Saya ucapkan terima kasih, kepada berbagai pihak yang telah mendukung even kejuaraan bergengsi ini,” ungkapnya.
Ketua Dewan Pembina Amanah Center yang juga Ketua Angkatan II Perguruan Silat Bima Suci SMANTIKA, Arya Permana Graha, menegaskan, dari dulu, dia sudah bertekad dan menyatakan kesiapannya untuk terlibat langsung membantu dalam pembinaan generasi muda termasuk melalui pencak silat. Supaya mereka bisa berprestasi di even-even provinsi dan nasional. Seperti halnya, Anggita Dewi Astrini dari SMAN 1 Jalaksana yang dinobatkan sebagai juara pertama Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA tingkat nasional tahun 2018.
“Kabupaten Kuningan itu memiliki potensi yang luar biasa. Buktinya, Anggita Dewi Astrini atau yang dikenal dengan panggilan Anggita CEMANI, mampu mengharumkan nama sekolah dan daerah di even nasional. Semoga ke depannya, lahir juara-juara baru yang dibina langsung oleh daerah,” tuturnya.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.