oleh : Siti Rokayah
(Siswi SMK Cendekia Utama)
Sejenak jingga merebah di langit saga
Awan-awan hitam bergumul menghiasi cakrawala
Langkah-langkah kecil yang sedari subuh terus menelusuri sudut kota
Kini mulai gontai terhenti oleh lara
Senja....
Langit masih saja mencoba berdamai dengan lintang duka
Meski pada akhirnya,
mentari pun pamit tersapu wajah-wajah lara
Mengalun nada-nada sendu dari gesekan ranting dipinggir kota
Dan belaian angin menambah syahdu kidung-kidung hati yang pilu
Nanar sayu itu seakan berbicara
Menerjemahkan kenang yang menjebak hati yang malang
Merah pun semburat seumpamakan darah
Memerah marah pada hati yang patah
Mentari meninggalkan tempat peraduannya
Rindu pun lelah dalam mencari sosok yang bernamakan ayah
Hingga gadis pun mereguk luka pada temaram yang begitu parah
Kuningan, 31 Agustus 2018
(Siswi SMK Cendekia Utama)
Awan-awan hitam bergumul menghiasi cakrawala
Langkah-langkah kecil yang sedari subuh terus menelusuri sudut kota
Kini mulai gontai terhenti oleh lara
Senja....
Langit masih saja mencoba berdamai dengan lintang duka
Meski pada akhirnya,
mentari pun pamit tersapu wajah-wajah lara
Mengalun nada-nada sendu dari gesekan ranting dipinggir kota
Dan belaian angin menambah syahdu kidung-kidung hati yang pilu
Nanar sayu itu seakan berbicara
Menerjemahkan kenang yang menjebak hati yang malang
Merah pun semburat seumpamakan darah
Memerah marah pada hati yang patah
Mentari meninggalkan tempat peraduannya
Rindu pun lelah dalam mencari sosok yang bernamakan ayah
Hingga gadis pun mereguk luka pada temaram yang begitu parah
Kuningan, 31 Agustus 2018
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.