suarakuningan.com - Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Ibu dan Hari Gizi Internasional, OSIS SMAN 1 Garawangi menggelar kegiatan dengan tema basa indung terus nanjung, gizi bangsa sinaluhung (bahasa ibu terus maju, gizi bangsa terpelihara kualitasnya) pada Rabu, 13/2.
Kegiatan yang mendapat apresiasi dari civitas akademika ini dimeriahkan dengan 4 perlombaan antarkelas. Keempat lomba tersebut adalah lomba mendogeng, menulis aksara Sunda, bazar makanan dan minuman tradisional, dan kawih Sunda.
Kepala sekolah, Drs. H. Rukadi, M.Pd. dalam sambutannya merasa berbesar hati karena siswa masih peduli terhadap budaya Sunda. Usaha melestarikan budaya Sunda bisa dilihat dari mulai tema, pengatur acara, dan jenis lombanya yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pengantarnya.
Lebih lanjut Rukadi mepaparkan faktor lunturnya penggunaan bahasa Sunda karena pernikahan antarsuku, domisili, dan pekerjaan.
Di akhir sambutan, Rukadi mengajak civitas akademika SMAN 1 Garawangi untuk mencintai budaya sendiri terutama budaya Sunda karena kalau kita tidak sadar sendiri tidak menutup kemungkinan basa Sunda akan hilang. "Urang panjerkeun basa Sunda, tingkatkeun gizi supados janten insan nu cerdas ker ngawangun bangsa, nagara, jeung agama (Mari kita gunakan basa Sunda, tingkatkan gizi agar menjadi insan yang cerdas untuk membangun bangsa, negara, dan agama", ujarnya.
Ketua Umum OSIS, Fauji Islami Phasya melalui Lucita Wuri sebagai ketua pelaksana kegiatan mengatakan tujuan kegiatan yaitu melestarikan budaya Sunda dan menyadarkan siswa untuk mengonsumsi minuman dan makanan bergizi.
Siswa tumpah ruah di lapangan untuk meramaikan bazar makanan dan minuman tradisional yang dijual serba tiga ribu rupiah sambil menikmati sajian kawih Sunda dan dongeng Sunda.
Maya, siswa kelas XII tertarik membeli es cuing dan risol mengatakan selain rasanya enak lebih seru jika dinikmati dengan teman.(Yuniawati/kontributor)
Di akhir sambutan, Rukadi mengajak civitas akademika SMAN 1 Garawangi untuk mencintai budaya sendiri terutama budaya Sunda karena kalau kita tidak sadar sendiri tidak menutup kemungkinan basa Sunda akan hilang. "Urang panjerkeun basa Sunda, tingkatkeun gizi supados janten insan nu cerdas ker ngawangun bangsa, nagara, jeung agama (Mari kita gunakan basa Sunda, tingkatkan gizi agar menjadi insan yang cerdas untuk membangun bangsa, negara, dan agama", ujarnya.
Ketua Umum OSIS, Fauji Islami Phasya melalui Lucita Wuri sebagai ketua pelaksana kegiatan mengatakan tujuan kegiatan yaitu melestarikan budaya Sunda dan menyadarkan siswa untuk mengonsumsi minuman dan makanan bergizi.
Siswa tumpah ruah di lapangan untuk meramaikan bazar makanan dan minuman tradisional yang dijual serba tiga ribu rupiah sambil menikmati sajian kawih Sunda dan dongeng Sunda.
Maya, siswa kelas XII tertarik membeli es cuing dan risol mengatakan selain rasanya enak lebih seru jika dinikmati dengan teman.(Yuniawati/kontributor)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.